CIA: Serangan Istanbul Ciri Khas Kebejatan ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Direktur CIA Amerika Serikat (AS), John Brennan, mengatakan bahwa serangan bom bunuh diri di Bandara Ataturk Istanbul merupakan ciri khas dari kebejatan ISIS.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim sebelumnya mengatakan tanda-tanda awal menunjuk kelompok ISIS terlibat dalam serangan itu. Namun, hingga kini belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim sebagai dalang teror berdarah di Istanbul.
”Serangan-serangan keji di Bandara Internasional Istanbul kemarin, yang menewaskan puluhan orang dan melukai lebih banyak lagi tentu menjadi ciri kebejatan ISIS,” kata Brennan.
Sementara itu, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa AS berdiri dengan orang-orang Turki setelah bom bunuh diri di Bandara Internasional Ataturk menewaskan 42 orang, termasuk 13 warga asing.
Obama, yang berbicara kepada wartawan selama perjalanan ke Kanada, mengatakan bahwa dia membahas komitmen AS untuk memerangi militan ISIS selama berbicara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan melalui telepon.
Obama juga menawarkan bantuan keamanan AS kepada Turki setelah teror berdarah di Istanbul.
“Obama menelepon Erdogan untuk mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas nama rakyat Amerika,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/6/2016).
”Dalam konteks pembicaraan telepon itu, dia akan menawarkan dukungan, Turki bisa mendapatkan keuntungan dari mereka (aparat AS) yang melakukan penyelidikan ini dan mengambil langkah untuk lebih memperkuat situasi keamanan di negara mereka,” lanjut Earnest.
”Setiap informasi yang kami dapatkan dapat berguna untuk penyelidikan Turki, kita pasti akan berbagi informasi itu,” imbuh dia.
AS sebelumnya mengecam serangan tiga bom bunuh diri dan penembakan di Istabul itu sebagai serangan keji. AS menjanjikan dukungan kuat untuk sekutu NATO-nya tersebut.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim sebelumnya mengatakan tanda-tanda awal menunjuk kelompok ISIS terlibat dalam serangan itu. Namun, hingga kini belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim sebagai dalang teror berdarah di Istanbul.
”Serangan-serangan keji di Bandara Internasional Istanbul kemarin, yang menewaskan puluhan orang dan melukai lebih banyak lagi tentu menjadi ciri kebejatan ISIS,” kata Brennan.
Sementara itu, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa AS berdiri dengan orang-orang Turki setelah bom bunuh diri di Bandara Internasional Ataturk menewaskan 42 orang, termasuk 13 warga asing.
Obama, yang berbicara kepada wartawan selama perjalanan ke Kanada, mengatakan bahwa dia membahas komitmen AS untuk memerangi militan ISIS selama berbicara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan melalui telepon.
Obama juga menawarkan bantuan keamanan AS kepada Turki setelah teror berdarah di Istanbul.
“Obama menelepon Erdogan untuk mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas nama rakyat Amerika,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/6/2016).
”Dalam konteks pembicaraan telepon itu, dia akan menawarkan dukungan, Turki bisa mendapatkan keuntungan dari mereka (aparat AS) yang melakukan penyelidikan ini dan mengambil langkah untuk lebih memperkuat situasi keamanan di negara mereka,” lanjut Earnest.
”Setiap informasi yang kami dapatkan dapat berguna untuk penyelidikan Turki, kita pasti akan berbagi informasi itu,” imbuh dia.
AS sebelumnya mengecam serangan tiga bom bunuh diri dan penembakan di Istabul itu sebagai serangan keji. AS menjanjikan dukungan kuat untuk sekutu NATO-nya tersebut.
(mas)