UE Tidak Akan Meminta Inggris untuk Bertahan
UE Tidak Akan Meminta Inggris untuk Bertahan
A
A
A
BERLIN - Wakil Kanselir Jerman, Sigmar Gabriel mengatakan, Uni Eropa (UE) tidak akan memberikan tawaran baru kepada Inggris untuk bertahan di organisasi itu.
"Inggris sekarang telah memutuskan untuk pergi. Kami tidak akan mengadakan pembicaraan tentang apakah Uni Eropa masih bisa menawarkan warga Inggris untuk menjaga mereka," kata Gabriel dikutip dari Reuters, Minggu (26/6/2016).
Berbeda dengan Kanselir Angela Merkel yang meminta dilakukan negosiasi jernih dengan Inggris sebagai mitra dekat, Gabriel mengambil sikap keras terkait hubungan masa depan UE dengan London.
"Sudah sangat jelas: Anda tidak bisa mengambil sedikit untuk dikandung dalam organisasi. Tidak ada istilah kemitraan setengah," tegas Gabriel.
Gabriel, seorang politisi Demokrat Sosial, mengkritik Perdana Menteri Inggris David Cameron atas blunder terbesarnya dalam sejarah merujuk pada referendum yang mengakibatkan Inggris harus bercerai dengan UE. Ia pun menyerukan agar Inggris segera hengkang.
"Suatu hari Inggris akan mengutuk Boris Johnson atas kampanye Brexitnya yang terkemuka," kata Gabriel.
"Inggris sekarang telah memutuskan untuk pergi. Kami tidak akan mengadakan pembicaraan tentang apakah Uni Eropa masih bisa menawarkan warga Inggris untuk menjaga mereka," kata Gabriel dikutip dari Reuters, Minggu (26/6/2016).
Berbeda dengan Kanselir Angela Merkel yang meminta dilakukan negosiasi jernih dengan Inggris sebagai mitra dekat, Gabriel mengambil sikap keras terkait hubungan masa depan UE dengan London.
"Sudah sangat jelas: Anda tidak bisa mengambil sedikit untuk dikandung dalam organisasi. Tidak ada istilah kemitraan setengah," tegas Gabriel.
Gabriel, seorang politisi Demokrat Sosial, mengkritik Perdana Menteri Inggris David Cameron atas blunder terbesarnya dalam sejarah merujuk pada referendum yang mengakibatkan Inggris harus bercerai dengan UE. Ia pun menyerukan agar Inggris segera hengkang.
"Suatu hari Inggris akan mengutuk Boris Johnson atas kampanye Brexitnya yang terkemuka," kata Gabriel.
(ian)
Explore More