Presiden Prancis Tolak Ide Referendum ala Brexit
Presiden Prancis Tolak Ide Referendum ala Brexit
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis Francois Hollande telah menolak ide melakukan referendum ala Brexit, atau soal kelanjutan Prancis sebagai anggota Uni Eropa (UE). Ide untuk melakukan referendum itu diutarakan oleh pihak oposisi Prancis.
"Presiden Francois Hollande telah tegas menolak panggilan untuk referendum untuk meninggalkan UE," kata pemimpin sayap kanan Prancis, Marine Le Pen, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (26/6).
"Kami telah menyerukan untuk pelaksanaan referendum guna meminta Prancis jika mereka ingin tetap di Uni Eropa. Dia (Hollande) menjawab 'tidak'," sambung Le Pen, kala melakukan wawancara dengan media setempat.
Le Pen mengaku kecewa dengan sikap yang ditujunkan Hollande. Wanita, yang dikabarkan akan maju dalam pemilihan Presiden Prancis tahun depan, menyebut sikap Hollande seolah menunjukan warga Prancis tidak memiliki hak untuk memilih dan menentukan tujuan mereka.
"Saya menyesal bertemu dengan Hollande dan menyesal mendengar dia tidak akan memperhatikan semua sinyal yang ada Prancis dan Eropa pada umumnya, yang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir," pungkasnya.
"Presiden Francois Hollande telah tegas menolak panggilan untuk referendum untuk meninggalkan UE," kata pemimpin sayap kanan Prancis, Marine Le Pen, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (26/6).
"Kami telah menyerukan untuk pelaksanaan referendum guna meminta Prancis jika mereka ingin tetap di Uni Eropa. Dia (Hollande) menjawab 'tidak'," sambung Le Pen, kala melakukan wawancara dengan media setempat.
Le Pen mengaku kecewa dengan sikap yang ditujunkan Hollande. Wanita, yang dikabarkan akan maju dalam pemilihan Presiden Prancis tahun depan, menyebut sikap Hollande seolah menunjukan warga Prancis tidak memiliki hak untuk memilih dan menentukan tujuan mereka.
"Saya menyesal bertemu dengan Hollande dan menyesal mendengar dia tidak akan memperhatikan semua sinyal yang ada Prancis dan Eropa pada umumnya, yang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir," pungkasnya.
(esn)
Explore More