Inggris Pilih Tinggalkan Uni Eropa, PM Cameron Diminta Lengser
A
A
A
LONDON - Pemimpin Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP), Nigel Farage, menyambut kemenangan pro-Brexit dalam referendum bersejarah, di mana hasil sementara menunjukkan rakyat Inggris memilih negaranya hengkang dari Uni Eropa.
Farage pun meminta Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron yang anti-Brexit, untuk mengundurkan diri atau lengser.
Kemenangan kubu pro-Brexit pada Jumat (24/6/2016) merupakan hal tak terduga. Sebab, sejumlah survei menjelang referendum menunjukkan bahwa suara pro-Inggris bertahan di Uni Eropa unggul tipis dari suara pro-Brexit.
Baca juga:
Pro-Brexit Menang, Inggris Pilih Hengkang dari Uni Eropa
Hasil penghitungan suara sementara menunjukkan kubu pro-Brexit menang dengan 52 persen suara mengalahkan kubu anti-Brexit dengan 48 persen suara.
”Kami telah berjuang melawan pemerintahan multinasional, terhadap bank-bank merchant besar, melawan politik besar, melawan kebohongan, korupsi dan penipuan. Dan hari ini, kejujuran, kesopanan dan kepercayaan bangsa, saya pikir akan menang sekarang,” kata Farage.
”Kami akan melakukannya tanpa harus berjuang, tanpa peluru diletuskan,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today. Dia menyebut Uni Eropa sebagai “proyek gagal”. Farage juga menyambut hari kemenangan ini sebagai “hari kemerdekaan” Inggris.
Dia lantas meminta David Cameron untuk mengundurkan diri sebagai PM Inggris sesegera mungkin. Meski demikian, sebanyak 84 politikus pro-Brexit sebelumnya tetap mendukung Cameron bertahan sebagai PM Inggris.
Farage pun meminta Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron yang anti-Brexit, untuk mengundurkan diri atau lengser.
Kemenangan kubu pro-Brexit pada Jumat (24/6/2016) merupakan hal tak terduga. Sebab, sejumlah survei menjelang referendum menunjukkan bahwa suara pro-Inggris bertahan di Uni Eropa unggul tipis dari suara pro-Brexit.
Baca juga:
Pro-Brexit Menang, Inggris Pilih Hengkang dari Uni Eropa
Hasil penghitungan suara sementara menunjukkan kubu pro-Brexit menang dengan 52 persen suara mengalahkan kubu anti-Brexit dengan 48 persen suara.
”Kami telah berjuang melawan pemerintahan multinasional, terhadap bank-bank merchant besar, melawan politik besar, melawan kebohongan, korupsi dan penipuan. Dan hari ini, kejujuran, kesopanan dan kepercayaan bangsa, saya pikir akan menang sekarang,” kata Farage.
”Kami akan melakukannya tanpa harus berjuang, tanpa peluru diletuskan,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today. Dia menyebut Uni Eropa sebagai “proyek gagal”. Farage juga menyambut hari kemenangan ini sebagai “hari kemerdekaan” Inggris.
Dia lantas meminta David Cameron untuk mengundurkan diri sebagai PM Inggris sesegera mungkin. Meski demikian, sebanyak 84 politikus pro-Brexit sebelumnya tetap mendukung Cameron bertahan sebagai PM Inggris.
(mas)