Referendum Brexit, Pertempuran Politik Inggris Memanas
A
A
A
LONDON - Inggris pada hari ini (23/6/2016) menggelar referendum bersejarah untuk memilih tetap bertahan di Uni Eropa atau hengkang dari Uni Eropa alias Brexit. Referendum Brexit membuat pertempuran politik di negara itu memanas.
Uni Eropa yang beranggoatakan 28 negara merupakan “Amerika Serikat”-nya Eropa, di mana orang dan perdagangan di Eropa bergerak bebas.
Menjelang pemungutan suara untuk referendum Brexit, “pertempuran” politik antara kubu Brexit dan anti-Brexit memanas. Kedua kubu saling menjelek-jelekkan.
Kubu Brexit telah meluncurkan sebuah poster bergambar gelombang imigran yang membanjiri Inggris dengan bahasa kotor.
Sebagai anggota Uni Eropa, Inggris diwajibkan ikut menampung imigran Timur Tengah yang melarikan diri dari negaranya akibat perang. Namun, gelombang migrasi ini memicu kekhawatiran adanya penyusupan kelompok teroris yang berpotensi menyerang Inggris dan wilayah Eropa lainnya.
”Kampanye Anda bukannya menunjukkan ketakutan, (tapi) itu menunjukkan kebencian,” kritik Wali Kota London, Sadiq Khan, yang menjadi juru kampanye Inggris bertahan di Uni Eropa atau anti-Brexit, dalam sebuah perdebatan.
Juru kampanye Brexit, Boris Johnson, optimistis rakyat Inggris akan memilih hengkang dari Uni Eropa demi mengembalikan kejayaan Inggris.
”Jika kita memilih (Brexit), kita dapat mengambil alih kendali. Saya percaya Kamis ini bisa menjadi hari kemerdekaan negara kita,” kata Johnson.
Selain perdebatan politik, argumen ekonomi soal untung rugi hengkang dari Uni Eropa juga memanas di Inggris. Situasi itu memicu ketidakpastian yang merugikan ekonomi Inggris.
Seorang operator pabrik di Inggris, Rowan Crozier, mengeluhan situasi seperti ini. Sebab, sebagian besar perdagangan terjadi di Eropa.
”Saya sudah memiliki pelanggan Amerika bertanya kepada saya, sebelum menempatkan bisnis baru dengan kami dalam dua bulan terakhir, ‘Apa yang Anda pikirkan ini akan terjadi?’ Saya tidak tahu, saya tidak memiliki bola kristal. Saya tahu apa yang saya inginkan terjadi,” kata Crozier, seperti dikutip CBS News.
Referendum Brexit ini juga memanaskan bursa judi di Inggris. Banyak orang meramaikan referendum ini dengan memasang taruhan.
Uni Eropa yang beranggoatakan 28 negara merupakan “Amerika Serikat”-nya Eropa, di mana orang dan perdagangan di Eropa bergerak bebas.
Menjelang pemungutan suara untuk referendum Brexit, “pertempuran” politik antara kubu Brexit dan anti-Brexit memanas. Kedua kubu saling menjelek-jelekkan.
Kubu Brexit telah meluncurkan sebuah poster bergambar gelombang imigran yang membanjiri Inggris dengan bahasa kotor.
Sebagai anggota Uni Eropa, Inggris diwajibkan ikut menampung imigran Timur Tengah yang melarikan diri dari negaranya akibat perang. Namun, gelombang migrasi ini memicu kekhawatiran adanya penyusupan kelompok teroris yang berpotensi menyerang Inggris dan wilayah Eropa lainnya.
”Kampanye Anda bukannya menunjukkan ketakutan, (tapi) itu menunjukkan kebencian,” kritik Wali Kota London, Sadiq Khan, yang menjadi juru kampanye Inggris bertahan di Uni Eropa atau anti-Brexit, dalam sebuah perdebatan.
Juru kampanye Brexit, Boris Johnson, optimistis rakyat Inggris akan memilih hengkang dari Uni Eropa demi mengembalikan kejayaan Inggris.
”Jika kita memilih (Brexit), kita dapat mengambil alih kendali. Saya percaya Kamis ini bisa menjadi hari kemerdekaan negara kita,” kata Johnson.
Selain perdebatan politik, argumen ekonomi soal untung rugi hengkang dari Uni Eropa juga memanas di Inggris. Situasi itu memicu ketidakpastian yang merugikan ekonomi Inggris.
Seorang operator pabrik di Inggris, Rowan Crozier, mengeluhan situasi seperti ini. Sebab, sebagian besar perdagangan terjadi di Eropa.
”Saya sudah memiliki pelanggan Amerika bertanya kepada saya, sebelum menempatkan bisnis baru dengan kami dalam dua bulan terakhir, ‘Apa yang Anda pikirkan ini akan terjadi?’ Saya tidak tahu, saya tidak memiliki bola kristal. Saya tahu apa yang saya inginkan terjadi,” kata Crozier, seperti dikutip CBS News.
Referendum Brexit ini juga memanaskan bursa judi di Inggris. Banyak orang meramaikan referendum ini dengan memasang taruhan.
(mas)