Eks Secret Service: Bill Clinton Anggap Gedung Putih Rumah Bordil

Senin, 20 Juni 2016 - 10:43 WIB
Eks Secret Service: Bill Clinton Anggap Gedung Putih Rumah Bordil
Eks Secret Service: Bill Clinton Anggap Gedung Putih Rumah Bordil
A A A
WASHINGTON - Eks petugas Secret Sevice bernama Gary J. Byrne, mengungkap skandal perselingkuhan Presiden Bill Clinton di Gedung Putih yang tak hanya dengan satu wanita. Menurutnya, Bill Clinton menganggap Gedung Putih layaknya rumah bordil.

Menurut Bryne, suami bakal capres Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ini, selain berselingkuh dengan perempuan magang bernama Monica Lewinsky, juga pernah berselingkuh dengan putri mantan Wakil Presiden Walter Mondale, Eleanor Mondale.

Elanor Monadale meninggal pada 2011 di usia 51 tahun karena kanker otak. Dia merupakan mantan wartawan televisi yang terkenal dengan paras cantik.

”Ada sebelum kita adalah E! Host jaringan (televisi) Eleanor Mondale dan Presiden Clinton dalam posisi berkompromi, yaitu making out di meja Map Room,” tulis Byrne yang menyebut kencan Bill Clinton dengan putri mantan Wapres AS itu terjadi sekitar pertengahan masa berkuasa Clinton di Gedung Putih.

Eleanor Mondale sebelum meninggal pernah menegaskan bahwa hubungannya dengan Bill Clinton “hanya berteman”.

Pengungkapan skandal Bill Clinton itu ditulis Byrne dalam buku berjudul: Crisis of Character: A White House Secret Service Officer Discloses His Firsthand Experience With Hillary, Bill, and How They Operate”. Buku ini akan diterbitkan 28 Juni 2016 nanti.


”Saya petugas siaga, pistol di pinggul saya, di luar Kantor Oval, penghalang terakhir sebelum ada yang melihat Bill Clinton,” tulis Byrne, seperti dikutip New York Post. ”Hambatan terakhir sebelum Monica Lewinsky melihat Bill Clinton. Ya, saya adalah petugas Secret Service.”

Byrne, yang bersaksi dalam skandal Clinton dan Lewinsky, menceritakan kembali bagaimana dia sia-sia untuk menghentikan perselingkuhan kedua orang tersebut.

Byrne yang kala itu menjadi petugas bersergam, mengatakan bahwa Presiden Bill Clinton secara pribadi mengarahkan petugas untuk menyediakan akses Lewinsky ke Gedung Putih sekitar awal 1996. Presiden Clinton bahkan memberikan Monica dengan nomor telepon rahasia yang bisa dihubungi secara langsung di Kantor Oval, Gedung Putih.

”Kami bertanya-tanya bagaimana dia menjalankan pekerjaan dan bercanda, bahwa dia akan lebih baik menjalankan rumah bordil di distrik lampu merah ketimbang di Gedung Putih,” lanjut Byrne.

Menurut Byrne, hubungan Clinton dengan Mondale pernah membuat Lewinsky cemburu.

Pada tanggal 6 Desember 1997, mantan perempuan magang itu tiba di gerbang Gedung Putih. Para petugas Secret Service yang menjaga pintu gerbang memahami hubungan khusus mereka.

Hanya saja saat itu, Lewinsky ditolak masuk. ”Presiden masih dengan janji lain," kata sekretaris Bill Clinton, Betty Currie, kepada petugas penjaga gerbang yang pesannnya diteruskan kepada Lewinsky.

"Monica (Lewnsky), bagaimanapun, masih menganggap dirinya sebagai nyonya tunggal presiden. Jadi sekarang dia marah. Dia menekan petugas dan ingin tahu mengapa dia dibiarkan berdiri di stan keamanannya. Dia mengancam lagi,” lanjut pengakuan Byrne.

”Anda harus menunggu. Dia dengan pekerjaan yang lain. Tunggu sampai dia selesai, "kata petugas Secret Service saat itu.

Meski ada dua Monica Lewinsky dan Eleanor Mondale dalam pusaran perselingkuhan Bill Clinton, Byrne menulis bahwa kedua perempuan itu tidak bisa memuaskan keinginan seksual Presiden Clinton.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5971 seconds (0.1#10.140)