Wakil Menhan Israel Sebut Ramadhan Bulan Teror
A
A
A
TEL AVIV - Wakil Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Eli Ben-Dahan, pada Kamis (9/6/2016), menyebut bulan suci Ramadhan sebagai bulan teror.
Dia kesal setelah dua pria Palestina mengumbar tembakan di pusat perbelanjaan Sarona, Tel Aviv, semalam yang menewaskan empat warga Israel dan melukai Sembilan orang lainnya.
”Sayangnya, setiap tahun bulan Ramadhan adalah bulan teror," katanya dalam sebuah konferensi di Institut Studi Keamanan Nasional (INSS), seperti dikutip Jerusalem Post.
Dua pria Palestina yang melakukan penembakan itu, satu di antaranya ditangkap dan satunya lagi terluka. Kedua pelaku berasal dari sebuah desa di Tepi Barat.
Baca:
Dua Pria Palestina Umbar Tembakan di Tel Aviv, 4 Tewas dan 9 Luka
Menurut Ben-Dahan, para pelaku serangan akan membayar mahal atas tindakannya.
Tak berselang lama setelah serangan di Tel Aviv, Pemerintah Israel memutuskan untuk melarang 83.000 warga Palestina untuk masuk ke Israel selama bulan Ramadhan.
Larangan serupa juga berlaku untuk 200 warga Gaza. ”Semua izin untuk bulan Ramadhan, terutama izin untuk kunjungan keluarga dari Yudea dan Samaria ke Israel, dibekukan," bunyi pernyataan COGAT, sebuah unit yang mengelola urusan sipil di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Dia kesal setelah dua pria Palestina mengumbar tembakan di pusat perbelanjaan Sarona, Tel Aviv, semalam yang menewaskan empat warga Israel dan melukai Sembilan orang lainnya.
”Sayangnya, setiap tahun bulan Ramadhan adalah bulan teror," katanya dalam sebuah konferensi di Institut Studi Keamanan Nasional (INSS), seperti dikutip Jerusalem Post.
Dua pria Palestina yang melakukan penembakan itu, satu di antaranya ditangkap dan satunya lagi terluka. Kedua pelaku berasal dari sebuah desa di Tepi Barat.
Baca:
Dua Pria Palestina Umbar Tembakan di Tel Aviv, 4 Tewas dan 9 Luka
Menurut Ben-Dahan, para pelaku serangan akan membayar mahal atas tindakannya.
Tak berselang lama setelah serangan di Tel Aviv, Pemerintah Israel memutuskan untuk melarang 83.000 warga Palestina untuk masuk ke Israel selama bulan Ramadhan.
Larangan serupa juga berlaku untuk 200 warga Gaza. ”Semua izin untuk bulan Ramadhan, terutama izin untuk kunjungan keluarga dari Yudea dan Samaria ke Israel, dibekukan," bunyi pernyataan COGAT, sebuah unit yang mengelola urusan sipil di Tepi Barat yang diduduki Israel.
(mas)