Rusia: Abaikan Ramadan, Teroris Serang Aleppo
A
A
A
ALEPPO - Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah menyatakan kelompok teroris mengabaikan Ramadan dengan nekat menyerang permukiman warga dan pasukan Pemerintah Suriah dan Kurdi di Aleppo.
Para teroris tidak peduli meski umat Muslim di Aleppo sedang menjalankan ibadah Ramadan.
”Meskipun awal Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, pada hari Senin kelompok teroris menyerang tidak hanya posisi dari pasukan pemerintah dan Kurdi di Aleppo tapi juga daerah pemukiman. Jumlah korban sipil meningkat,” bunyi pernyataan dari pusat rekonsiliasi yang memantau gencatan senjata di Suriah itu, Selasa (7/6/2016).
Menurut pusat rekonsiliasi itu, pada malam hari para teroris menembakkan beberapa peluncur roket, artileri, mortir dan senjata anti-pesawat di Aleppo.
”Lebih dari 24 jam, wilayah Handrat, bandara al-Nairab serta al-Muhafaza, Meydan, Sheikh Maqsood dan distrik al-Zahra di Aleppo menjadi sasaran tembakan beberapa peluncur roket dan mortar,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip Sputniknews.
Gencatan senjata di Suriah yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat mulai berlaku pada tanggal 27 Mei 2016. Penghentian pertempuran tidak berlaku untuk organisasi teroris, seperti Daesh atau ISIS dan al-Nusra.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara sejak 2011, di mana pasukan pemerintah loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad memerangi berbagai faksi oposisi dan kelompok-kelompok ekstremis di Suriah.
Para teroris tidak peduli meski umat Muslim di Aleppo sedang menjalankan ibadah Ramadan.
”Meskipun awal Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, pada hari Senin kelompok teroris menyerang tidak hanya posisi dari pasukan pemerintah dan Kurdi di Aleppo tapi juga daerah pemukiman. Jumlah korban sipil meningkat,” bunyi pernyataan dari pusat rekonsiliasi yang memantau gencatan senjata di Suriah itu, Selasa (7/6/2016).
Menurut pusat rekonsiliasi itu, pada malam hari para teroris menembakkan beberapa peluncur roket, artileri, mortir dan senjata anti-pesawat di Aleppo.
”Lebih dari 24 jam, wilayah Handrat, bandara al-Nairab serta al-Muhafaza, Meydan, Sheikh Maqsood dan distrik al-Zahra di Aleppo menjadi sasaran tembakan beberapa peluncur roket dan mortar,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip Sputniknews.
Gencatan senjata di Suriah yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat mulai berlaku pada tanggal 27 Mei 2016. Penghentian pertempuran tidak berlaku untuk organisasi teroris, seperti Daesh atau ISIS dan al-Nusra.
Suriah telah terperosok dalam perang saudara sejak 2011, di mana pasukan pemerintah loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad memerangi berbagai faksi oposisi dan kelompok-kelompok ekstremis di Suriah.
(mas)