Berencana Teror Prancis, Seorang Pria Dicokok Polisi Ukraina
A
A
A
KIEV - Seorang warga Prancis dilaporkan ditangkap di perbatasan Ukraian-Polandia pada akhir Mei lalu. Ia ditangkap karena kedapatan membawa senjata dan bahan peledak yang akan digunakan melakukan serangan teroris di Prancis.
Radio Prancis, M6, melaporkan bahwa seorang pria Prancis (25) ditangkap oleh Penjaga Perbatasan Ukraina. Bersama tersangka pihak keamanan mendapatkan sejumlah amunisi dan bahan peledak, termasuk peluncur roket serta senapan serbu Kalashnikov di kendaraannya.
Kabar ini dibenarkan oleh juru bicara Penjaga Perbatasan Ukraina, Oleg Slobodyan. Sedangkan juru bicara untuk layanan keamanan Ukraina, SBU, menolak berkomentar seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/6/2016).
Menurut radio Prancis, M6, pria tersebut kini tengah menunggu permintaan ektradisi dari Paris. Saat ini yang bersangkutan masih ditahan oleh pihak berwenang Ukraina.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan kasus ini sedang ditangani oleh pejabat peradilan. Penjaga perbatasan Polandia menolak berkomentar.
Para pejabat keamanan di Eropa dalam siaga tinggi setelah orang-orang bersenjata membunuh 130 orang di Paris pada bulan November tahun lalu. Empat bulan kemudian aksi bom bunuh diri terjadi di bandara Brussels dan di stasiun metro, menewaskan 32 orang.
Radio Prancis, M6, melaporkan bahwa seorang pria Prancis (25) ditangkap oleh Penjaga Perbatasan Ukraina. Bersama tersangka pihak keamanan mendapatkan sejumlah amunisi dan bahan peledak, termasuk peluncur roket serta senapan serbu Kalashnikov di kendaraannya.
Kabar ini dibenarkan oleh juru bicara Penjaga Perbatasan Ukraina, Oleg Slobodyan. Sedangkan juru bicara untuk layanan keamanan Ukraina, SBU, menolak berkomentar seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/6/2016).
Menurut radio Prancis, M6, pria tersebut kini tengah menunggu permintaan ektradisi dari Paris. Saat ini yang bersangkutan masih ditahan oleh pihak berwenang Ukraina.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan kasus ini sedang ditangani oleh pejabat peradilan. Penjaga perbatasan Polandia menolak berkomentar.
Para pejabat keamanan di Eropa dalam siaga tinggi setelah orang-orang bersenjata membunuh 130 orang di Paris pada bulan November tahun lalu. Empat bulan kemudian aksi bom bunuh diri terjadi di bandara Brussels dan di stasiun metro, menewaskan 32 orang.
(ian)