Hollande: Situasi Timur Tengah Bikin Konflik Israel-Palestina Kian Kompleks
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, konflik antara Israel dan Palestina saat ini semakin kompleks, dan cara lama sudah tidak berlaku untuk menyelesaikan masalah ini. Dirinya menyebut, kondisi ini disebabkan oleh perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah.
Hollande yang berbicara saat menghadiri konferensi perdamaian internasional di Paris menyatakan, situasi di kawasan Timur Tengah yang semakin tidak stabil, dengan terus munculnya ancaman baru, turut mempengaruhi konflik antara Israel dan Palestina.
Oleh karena itu, dalam pembahasan di Paris, lanjut Hollande, peserta konferensi tidak hanya akan mempertimbangkan situasi di Israel dan Palestina, tapi seluruh wilayah di kawasan Timur Tengah, untuk menemukan formula yang tepat guna menyelesaikan masalah kedua negara.
"Pembahasan mengenai kondisi bagi perdamaian antara Israel dan Palestina harus memperhitungkan seluruh wilayah," kata Hollande dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Jumat (3/6).
"Ancaman dan prioritas telah berubah. Perubahan membuatnya bahkan lebih mendesak untuk menemukan solusi untuk konflik, dan pergolakan daerah ini menimbulkan kewajiban baru bagi perdamaian. Kita harus buktikan kepada masyarakat internasional," sambungnya.
Hollande yang berbicara saat menghadiri konferensi perdamaian internasional di Paris menyatakan, situasi di kawasan Timur Tengah yang semakin tidak stabil, dengan terus munculnya ancaman baru, turut mempengaruhi konflik antara Israel dan Palestina.
Oleh karena itu, dalam pembahasan di Paris, lanjut Hollande, peserta konferensi tidak hanya akan mempertimbangkan situasi di Israel dan Palestina, tapi seluruh wilayah di kawasan Timur Tengah, untuk menemukan formula yang tepat guna menyelesaikan masalah kedua negara.
"Pembahasan mengenai kondisi bagi perdamaian antara Israel dan Palestina harus memperhitungkan seluruh wilayah," kata Hollande dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Jumat (3/6).
"Ancaman dan prioritas telah berubah. Perubahan membuatnya bahkan lebih mendesak untuk menemukan solusi untuk konflik, dan pergolakan daerah ini menimbulkan kewajiban baru bagi perdamaian. Kita harus buktikan kepada masyarakat internasional," sambungnya.
(esn)