Pasukan Komando AS Ikut Perangi ISIS di Raqqa
A
A
A
FATISAH - Pejuang Kurdi Suriah mengatakan bahwa pasukan komando Amerika Serikat (AS) diketahui ikut membantu serangan besar-besaran terhadap ISIS di Provinsi Raqqa.
"Mereka adalah pasukan khusus AS dan inilah alasan mengapa Anda tidak dapat mengikuti mereka atau mengambil banyak gambar," ujar seorang anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF), seperti dikutip dari Dawn, Jumat (27/5/2016).
Selain mendapat bantuan dari pasukan komando AS, SDF juga menerima dukungan serangan udara dari pasukan koalisi pimpinan AS yang mengincar sejumlah target milik ISIS di Suriah dan Irak.
Untuk diketahui, minggu ini adalah bagian pertama dari 250 anggota pasukan khusus AS yang dikirim ke Suriah. Bagian pertama ini tiba di timur laut Suriah untuk membantu peperangan. Pentagon menegaskan jika pasukan AS tidak akan bertugas di garis depan. Mereka bergabung sebagai penasihat militer.
Namun kemunculan pasukan AS, dengan menggunakan lencana militer Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi, menunjukkan hal lain. Meski begitu, juru bicara Pentagon, Peter Cook mengaku tidak terganggung dengan hal ini.
"Pasukan khusus, ketika mereka beroperasi di daerah-daerah tertentu, akan melakukan apa yang mereka bisa, dan saya rasa anda juga akan melakukannya, untuk dapat berbaur dengan masyarakat setempat untuk melindungi diri mereka, untuk keselamatan mereka," kata Cook dikutip dari The Australian.
"Mereka adalah pasukan khusus AS dan inilah alasan mengapa Anda tidak dapat mengikuti mereka atau mengambil banyak gambar," ujar seorang anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF), seperti dikutip dari Dawn, Jumat (27/5/2016).
Selain mendapat bantuan dari pasukan komando AS, SDF juga menerima dukungan serangan udara dari pasukan koalisi pimpinan AS yang mengincar sejumlah target milik ISIS di Suriah dan Irak.
Untuk diketahui, minggu ini adalah bagian pertama dari 250 anggota pasukan khusus AS yang dikirim ke Suriah. Bagian pertama ini tiba di timur laut Suriah untuk membantu peperangan. Pentagon menegaskan jika pasukan AS tidak akan bertugas di garis depan. Mereka bergabung sebagai penasihat militer.
Namun kemunculan pasukan AS, dengan menggunakan lencana militer Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi, menunjukkan hal lain. Meski begitu, juru bicara Pentagon, Peter Cook mengaku tidak terganggung dengan hal ini.
"Pasukan khusus, ketika mereka beroperasi di daerah-daerah tertentu, akan melakukan apa yang mereka bisa, dan saya rasa anda juga akan melakukannya, untuk dapat berbaur dengan masyarakat setempat untuk melindungi diri mereka, untuk keselamatan mereka," kata Cook dikutip dari The Australian.
(ian)