ISIS Bangun Pabrik Senjata di Pemukiman Penduduk
A
A
A
BAGHDAD - Kelompok ekstrimis ISIS disebut telah memindahkan pabrik pembuat senjata kimianya ke daerah pemukiman yang padat penduduk di daerah Mosul, Irak. ISIS sengaja membangun laboratorium kimianya di lingkungan pemukiman agar tidak menjadi target serangan udara pasukan koalisi.
Tidak hanya itu, ISIS juga membangun pelabuhan kimia dan nuklir. Mereka juga sedang berusaha untuk memproduksi senjata, tidak hanya untuk melakukan serangan di Irak dan Suriah, tetapi juga di Barat, seperti dikutip dari laman Telegraph, Minggu (22/5/2016).
Warga wilayah al-Mohandseen, sebuah wilayah di Mosul, megatakan beberapa rumah telah diambil oleh ISIS dalam beberapa minggu terakhir. Sejumlah truk besar pun telah terparkir di luar. Baru-baru ini mereka melaporkan melihat puluhan anjing dan kelinci mati dalam tempat sampah terdekat.
ISIS memang sejak lama diketahui memproduksi sendiri senjata kimiannya. Mereka bahkan memiliki unit khusus untuk melakukan penelitian senjata kimia. Anggota unit ini adalah ilmuwan Irak yang bekerja pada program senjata kimia di bawah Saddam Hussein dan seorang ahli asing. Mereka juga dikabarkan telah mendapatkan sejumlah zat klorin dalam jumlah besar dan disebut-sebuit telah mendapatkan senjata kimia milik Suriah.
ISIS diketahui telah menggunakan senjata kimia terhadap pasukan Peshmerga Kurdi di Irak utara dan Suriah. Pada bulan Maret, ISIS diduga menggunakan serangan kimia di kota Taza, selatan Kirkuk Irak. Serangan ini menewaskan tiga anak dan melukai sekitar 1.500 orang dengan berbagai luka, mulai dari luka bakar, ruam, dan masalah pernapasan.
Tidak hanya itu, ISIS juga membangun pelabuhan kimia dan nuklir. Mereka juga sedang berusaha untuk memproduksi senjata, tidak hanya untuk melakukan serangan di Irak dan Suriah, tetapi juga di Barat, seperti dikutip dari laman Telegraph, Minggu (22/5/2016).
Warga wilayah al-Mohandseen, sebuah wilayah di Mosul, megatakan beberapa rumah telah diambil oleh ISIS dalam beberapa minggu terakhir. Sejumlah truk besar pun telah terparkir di luar. Baru-baru ini mereka melaporkan melihat puluhan anjing dan kelinci mati dalam tempat sampah terdekat.
ISIS memang sejak lama diketahui memproduksi sendiri senjata kimiannya. Mereka bahkan memiliki unit khusus untuk melakukan penelitian senjata kimia. Anggota unit ini adalah ilmuwan Irak yang bekerja pada program senjata kimia di bawah Saddam Hussein dan seorang ahli asing. Mereka juga dikabarkan telah mendapatkan sejumlah zat klorin dalam jumlah besar dan disebut-sebuit telah mendapatkan senjata kimia milik Suriah.
ISIS diketahui telah menggunakan senjata kimia terhadap pasukan Peshmerga Kurdi di Irak utara dan Suriah. Pada bulan Maret, ISIS diduga menggunakan serangan kimia di kota Taza, selatan Kirkuk Irak. Serangan ini menewaskan tiga anak dan melukai sekitar 1.500 orang dengan berbagai luka, mulai dari luka bakar, ruam, dan masalah pernapasan.
(ian)