ISIS Serukan Serangan ke Barat Selama Bulan Puasa
A
A
A
LONDON - Juru bicara ISIS menyerukan kepada pengikutnya untuk meluncurkan serangan terhadap Amerika Serikat (AS) dan Eropa selama bulan suci Ramadhan. Seruan itu disebarkan melalui pesan audio yang beredar di Twitter.
"Ramadhan, bulan penaklukan dan jihad. Bersiaplah, bersedialah untuk membuatnya menjadi bulan bencana di mana-mana untuk kaum non-beriman, terutama bagi para pejuang dan pendukung khalifah di Eropa dan Amerika," bunyi pesan itu, menunjukkan serangan terhadap sasaran militer dan sipil.
Meski begitu, keaslian pesan yang datang dari Abu Muhammad al-Adnani ini belum bisa dipastikan kebenarannya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/5/2016).
"Tindakan terkecil yang Anda lakukan di jantung mereka lebih baik dan lebih kekal ketimbang apa yang Anda lakukan jika Anda bersama kami. Jika salah satu dari Anda berharap untuk bergabung dengan ISIS, kami berharap kami berada di tempat Anda untuk menghukum tentara Salib, siang dan malam," kata Adnani.
Kelompok ekstrimis ISIS, yang berusaha mendirikan sebuah kekhalifahan di Timur Tengah dan di tempat lain, telah mengklaim sejumlah serangan mematikan terhadap warga sipil selama tahun lalu. ISIS mengaku melakukan serangan teroris di Prancis, Belgia, dan Amerika Serikat.
"Ramadhan, bulan penaklukan dan jihad. Bersiaplah, bersedialah untuk membuatnya menjadi bulan bencana di mana-mana untuk kaum non-beriman, terutama bagi para pejuang dan pendukung khalifah di Eropa dan Amerika," bunyi pesan itu, menunjukkan serangan terhadap sasaran militer dan sipil.
Meski begitu, keaslian pesan yang datang dari Abu Muhammad al-Adnani ini belum bisa dipastikan kebenarannya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/5/2016).
"Tindakan terkecil yang Anda lakukan di jantung mereka lebih baik dan lebih kekal ketimbang apa yang Anda lakukan jika Anda bersama kami. Jika salah satu dari Anda berharap untuk bergabung dengan ISIS, kami berharap kami berada di tempat Anda untuk menghukum tentara Salib, siang dan malam," kata Adnani.
Kelompok ekstrimis ISIS, yang berusaha mendirikan sebuah kekhalifahan di Timur Tengah dan di tempat lain, telah mengklaim sejumlah serangan mematikan terhadap warga sipil selama tahun lalu. ISIS mengaku melakukan serangan teroris di Prancis, Belgia, dan Amerika Serikat.
(ian)