Demi Surga, Militan ISIS Minta Dieksekusi di Hari Isra Mikraj
A
A
A
MOSUL - Seorang militant ISIS yang diculik pasukan Kurdi Peshmerga di dekat Mosul, Irak, memohon agar dieksekusi di hari peringatan Isra Mikraj agar bisa masuk “surga”.
Militan ISIS itu bahkan memohon dieksekusi pada pukul 16.00 sore di hari peringatan Isra Mikraj.
Peringatan Isra Mikraj sejatinya momen untuk mengenang perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidilaqsa di Yerusalem dan berlanjut ke Sidratul-muntaha, di mana Nabi menerima perintah untuk menjalankan salat lima waktu.
Seorang letnan di pasukan Peshmerga, Salim al-Surji, mengungkap permintaan militant ISIS itu kepada Clarion Project.
”Sementara saya membalut lukanya, saya bertanya kepadanya di mana dia berasal dan dia mengatakan dia dari Samarra (sebuah kota di Irak) dan bahwa dia datang untuk melawan (kami) di sini dengan 50 pria bersenjata lainnya,” kata Salim.
”Mereka seharusnya melakukan aksi bunuh diri menggunakan sabuk (bom) bunuh diri karena hari ini adalah ulang tahun perayaan Isra dan Mikraj. Dia mengatakan kepada saya ‘kita semua harus berada di surga pada pukul 16.00, bunuhlah saya’,” lanjut Salin menirukan permohonan militan ISIS itu, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (14/5/2016).
Menurut Salim, militan ISIS itu ditangkap setelah pertempuran di mana banyak pasukan Kurdi tewas.
“Sabuk peledaknya tidak diledakkan dan dia terluka di pergelangan kakinya karena ledakan dari salah satu rekannya. Dia tidak bisa berjalan. Dia mengatakan kepada saya; ‘Anda adalah kafir, bunuhlah saya’,” imbuh Salim.
Militan ISIS itu bahkan memohon dieksekusi pada pukul 16.00 sore di hari peringatan Isra Mikraj.
Peringatan Isra Mikraj sejatinya momen untuk mengenang perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidilaqsa di Yerusalem dan berlanjut ke Sidratul-muntaha, di mana Nabi menerima perintah untuk menjalankan salat lima waktu.
Seorang letnan di pasukan Peshmerga, Salim al-Surji, mengungkap permintaan militant ISIS itu kepada Clarion Project.
”Sementara saya membalut lukanya, saya bertanya kepadanya di mana dia berasal dan dia mengatakan dia dari Samarra (sebuah kota di Irak) dan bahwa dia datang untuk melawan (kami) di sini dengan 50 pria bersenjata lainnya,” kata Salim.
”Mereka seharusnya melakukan aksi bunuh diri menggunakan sabuk (bom) bunuh diri karena hari ini adalah ulang tahun perayaan Isra dan Mikraj. Dia mengatakan kepada saya ‘kita semua harus berada di surga pada pukul 16.00, bunuhlah saya’,” lanjut Salin menirukan permohonan militan ISIS itu, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (14/5/2016).
Menurut Salim, militan ISIS itu ditangkap setelah pertempuran di mana banyak pasukan Kurdi tewas.
“Sabuk peledaknya tidak diledakkan dan dia terluka di pergelangan kakinya karena ledakan dari salah satu rekannya. Dia tidak bisa berjalan. Dia mengatakan kepada saya; ‘Anda adalah kafir, bunuhlah saya’,” imbuh Salim.
(mas)