Rambo Rusia Tewas Dikepung ISIS, Keluarganya Diberi Medali PD II

Kamis, 21 April 2016 - 10:14 WIB
Rambo Rusia Tewas Dikepung...
Rambo Rusia Tewas Dikepung ISIS, Keluarganya Diberi Medali PD II
A A A
MOSKOW - Keluarga dari pasukan Rusia, Alexander Prokhorenko —yang dijuluki “Rambo Rusia”—diberi beberapa medali Perang Dunia (PD) II dari pasangan asal Prancis.

Prokhorenko dijuluki “Rambo Rusia” setelah minta dibunuh dengan dibombardir pesawat tempur Rusia ketika dia dikepung banyak militan kelompok Islamic State (ISIS) di Palmyra, Suriah. Dia minta dibombardir agar puluhan militan ISIS yang mengepungnya juga ikut tewas.

Menurut laporan Russia Today, semalam (20/4/2016), pemberi sejumlah medali PD II asal Prancis itu hanya bersedia diidentifikasi sebagai pasangan Magues, yang tinggal di Florensac. Pasangan itu berbicara kepada seorang diplomat Rusia, bahwa medali layak diberikan pada Prokhorenko yang menolong dunia melawan kelompok teror.

Medali-medali itu diserahkan pada janda dan orangtua Prokhorenko. Salah satu medali merupakan milik paman dari Magues atas jasanya menghabiskan waktunya di kamp konsentrasi pada usia 17 tahun.

Militer Rusia semula tidak mengakui adanya pasukan Moskow yang tewas di Palmyra, Suriah, pada Maret 2016 lalu. Namun, tak lama kemudian, Pemerintah Rusia mengakuinya dan menganggap Prokhorenko sebagai pahlawan.

Pasukan Rusia berusia 25 tahun dan berpangkat letnan itu diyakini merupakan anggota pasukan khusus Spetsnaz.

Media Rusia,Pravda.ru, pernah merilis transkrip kata-kata terakhir Prokhorenko saat meminta militer Moskow melakukan serangan udara terhadap dirinya. Berikut transkrip percakapannya:


Prokhorenko:Mereka berada di luar,lakukan serangan udara sekarang,tolong cepat, ini adalah akhir, beritahu keluarga,saya mencintai mereka dan saya mati berjuang untuk tanahairsaya.


Komando:Negatif, kembalilahke jalur hijau.


Prokhorenko:Perintah tidakditerima, saya dikepung, mereka berada di luar, saya tidak ingin mereka mengambil saya danmemparadekansaya, lakukan serangan udara, mereka akan membuat ejekanterhadapsaya dan seragam ini.Saya ingin mati dengan martabat dan mengambil semua bajingan ini dengan saya.Penuhikeinginan terakhir saya, lakukan serangan udara, mereka akan membunuh saya.


Komando:Silakan konfirmasi permintaan Anda.


Prokhorenko:Mereka di luar, ini adalah komando akhir, terima kasih, beritahu keluarga saya dan negara saya,saya mencintai mereka.Beritahu mereka,saya berani dan saya berjuang sampai saya tidak bisa lagi.Harap berhati-hati dari keluarga saya,balas kematian saya,selamat tinggalkomandan, beritahu keluarga,saya mencintai mereka!


Komando: (Tidak ada respon, memerintahkan serangan udara).


Orangtua dan istri dari Alexander Prokhorenkotelahdiberitahu, dan seluruhwarga desa berdukapada pasukan khusus Rusia ini.


Saya mengagumi heroisme anakdesa yangsederhana yang mampu menjalankan tugas,” kata salah satu temanProkhorenkoyang menolak diidentifikasi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0739 seconds (0.1#10.140)