Bikin Timur Tengah Bergejolak, AS Kutuk Iran
A
A
A
MANAMA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry mengkritik tindakan destabilisasi Iran di Timur Tengah. Kerry pun mendesak Iran untuk turut membantu mengakhiri perang di Yaman dan Suriah.
Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Bahrain, Khalid bin Ahmed Al-Khalifa, diplomat tertinggi AS itu mengutuk tindakan distabilisasi Iran yang dipandang amat serius oleh AS.
"Kami menyerukan Iran untuk konstruktif bergabung dalam upaya untuk membuat perdamaian dan membantu kami untuk menyelesaikan konflik di Suriah dan bukan terus mengirim senjata ke Houthi. Bergabung dalam upaya perdamaian dan bekerja untuk menghentikan permusuhan," kata Kerry saat melakukan kunjungan ke Bahrain, dikutip dari Daily Mail, Jumat (8/4/2016).
Sementara Menlu Bahrain, Khalid bin Ahmed Al-Khalifa mendukung seruan John Kerry. Bahrain selama ini menuding Iran berada di balik aksi protes di negara itu untuk mengakhiri kekuasaan minoritas Sunni.
"Intervensi Iran ke negara kami melalui sejumlah jaringannya terus berlanjut hingga hari ini," kata Khalid.
Sebelumnya, Teheran menuding Arab Saudi dan sekutu Teluknya telah menabur ketidakstabilan di kawasan itu dengan melakukan serangan udara di Yaman dan memberikan dukungan kepada kelompok oposisi Suriah.
Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Bahrain, Khalid bin Ahmed Al-Khalifa, diplomat tertinggi AS itu mengutuk tindakan distabilisasi Iran yang dipandang amat serius oleh AS.
"Kami menyerukan Iran untuk konstruktif bergabung dalam upaya untuk membuat perdamaian dan membantu kami untuk menyelesaikan konflik di Suriah dan bukan terus mengirim senjata ke Houthi. Bergabung dalam upaya perdamaian dan bekerja untuk menghentikan permusuhan," kata Kerry saat melakukan kunjungan ke Bahrain, dikutip dari Daily Mail, Jumat (8/4/2016).
Sementara Menlu Bahrain, Khalid bin Ahmed Al-Khalifa mendukung seruan John Kerry. Bahrain selama ini menuding Iran berada di balik aksi protes di negara itu untuk mengakhiri kekuasaan minoritas Sunni.
"Intervensi Iran ke negara kami melalui sejumlah jaringannya terus berlanjut hingga hari ini," kata Khalid.
Sebelumnya, Teheran menuding Arab Saudi dan sekutu Teluknya telah menabur ketidakstabilan di kawasan itu dengan melakukan serangan udara di Yaman dan memberikan dukungan kepada kelompok oposisi Suriah.
(ian)