Dubes Azerbaijan Sebut Armenia Penjajah dan Pembantai

Jum'at, 08 April 2016 - 16:15 WIB
Dubes Azerbaijan Sebut...
Dubes Azerbaijan Sebut Armenia Penjajah dan Pembantai
A A A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Qarayev, menceritakan singkat ihwal konflik Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Kabarabah. Dubes Qarayev, menyebut Armenia sebagai negara penjajah dan pembantai.


Menurutnya, konflik dimulai ketika Uni Soviet runtuh tiga dekade silam yang diikuti banyak negara pecahan Soviet yang mendeklarasikan kemerdekaan. Termasuk di antaranya, Azerbaijan dan Armenia.


Konflik kedua negara, kata Qarayev, mulai terjadi tidak lama setelah Azerbaijan mendekalarasikan kemerdekaannya.


”Pada saat Azerbaijan mendeklarasikan kemerdekaan, kami tidak memiliki tentara, senjata, dan Armenia menggunakan kesempatan ini. Karena, secara tradisional mereka memiliki tentara, yang merupakan bekas tentara Soviet, dan juga senjata,” katanya, Jumat (8/4/2016).


“Dimana kemudian mereka menyerang negara kami, karena memanfaatkan situasi yang ada, dan mengokupasi wilayah kami,” lanjut diplomat Azerbaijan ini.


Sejak itu, ujar Qarayev, Armenia berhasil menjajah sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan, yakni wilayah Nagorno-Karabakh. Bukan hanya menjajah, menurutnya, Armenia juga melakukan pembantaian, yang pada akhirya memakasa hampir satu juta warga Azerbaijan yang tinggal di Nagorno-Karabakh mengungsi.


“Lebih dari 20 persen wilayah kami pada saat ini diokupasi oleh Armnenia. Saat itu, kami tidak melawan, karena seperti yang sudah saya sampaikan kami tidak memiliki tentara. Mereka melakukan pembersihan etnis terhadap satu juta warga Azerbaijan dari wilayah itu. Azerbaijan hanya memiliki populasi 9 juta jiwa, dan satu jutanya dipaksa menjadi pengungsi dari wilayah tersebut,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)