Bentrok di Nagorno-Karabakh, 3 Tentara Azerbaijan Tewas
A
A
A
BAKU - Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, 3 prajurit negara itu tewas dalam pertempuran dengan kelompok separatis Armenia yang ingin memisahkan diri di wilayah Nagorno-Karabakh.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan, mereka telah menghentikan serangan, namun pasukan separatis masih melakukan tindakan yang memperparah situasi. Kelompok separatis menyerang posisi pasukan Azerbaijan dan menembaki pemukiman di dekatnya. Hal ini memaksa pasukan Azerbaijan untuk membela diri, seperti dilansir dari Reuters, Senin (4/4/2016).
Puluhan tewas di kedua belah pihak dalam konflik senjata yang pecah sejak akhir pekan lalu. Bentrok bersenjata ini menjadi yang terbesar di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memicu risiko pecahnya konflik bersenjata yang lebih luas, setelah sempat membeku selama dua dekade.
Kedua belah pihak sama-sama menunjukkan akibat pertempuran, meski tidak seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu. Namun, aksi jual beli tembakan menggunakan senjata artileri masih kerap terdengar.
Kelompok separatis mengatakan telah menghancurkan unit militer Azerbaijan, sementara Azerbaijan mengaku telah menggempur titik komando kelompok separatis dan menyebabkan beberapa korban.
Nagorno-Karabakh, yang terletak di dalam Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia, telah menjalankan urusannya sendiri dengan dukungan militer dan keuangan dari Armenia sejak perang separatis berakhir pada tahun 1994.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan, mereka telah menghentikan serangan, namun pasukan separatis masih melakukan tindakan yang memperparah situasi. Kelompok separatis menyerang posisi pasukan Azerbaijan dan menembaki pemukiman di dekatnya. Hal ini memaksa pasukan Azerbaijan untuk membela diri, seperti dilansir dari Reuters, Senin (4/4/2016).
Puluhan tewas di kedua belah pihak dalam konflik senjata yang pecah sejak akhir pekan lalu. Bentrok bersenjata ini menjadi yang terbesar di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memicu risiko pecahnya konflik bersenjata yang lebih luas, setelah sempat membeku selama dua dekade.
Kedua belah pihak sama-sama menunjukkan akibat pertempuran, meski tidak seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu. Namun, aksi jual beli tembakan menggunakan senjata artileri masih kerap terdengar.
Kelompok separatis mengatakan telah menghancurkan unit militer Azerbaijan, sementara Azerbaijan mengaku telah menggempur titik komando kelompok separatis dan menyebabkan beberapa korban.
Nagorno-Karabakh, yang terletak di dalam Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia, telah menjalankan urusannya sendiri dengan dukungan militer dan keuangan dari Armenia sejak perang separatis berakhir pada tahun 1994.
(ian)