Korea Utara Hendak Perang, Donald Trump Ucapkan Good Luck
Korea Utara Hendak Perang, Donald Trump Ucapkan Good Luck
A
A
A
WISCONSIN - Bakal calon presiden Amerika Serikat (AS); Donald Trump, di hadapan ribuan pendukungnya menyuarakan rasa optimistis tentang potensi perang antara Korea Utara dan negara-negara tetangganya. Donald Trump bahkan mengucapkan “good luck” (semoga berhasil).
Berbicara di Rothschild, Wisconsin, bakal capres dari Partai Republik ini mengatakan, jika perang antara Jepang dan Korea Utara dengan senjata nuklir terjadi maka sulit dicegah.
“Itu akan menjadi hal yang mengerikan, tetapi jika mereka melakukannya, mereka melakukannya,” kata Donald Trump, seperti dikutip Guardian, Minggu (3/4/2016).
”Good luck,” imbuh dia.”Nikmatilah diri Anda sendiri, orang-orang.”
Donald Trump juga kembali mengkritik kehadiran sekitar 28 ribu tentara AS di garis gencatan senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan.
”Apa yang kita lakukan kita keluar dari itu?" tanya dia. "Apa yang kita lakukan keluar dari itu? Sudah waktunya bahwa orang lain berhenti melihat kita sebagai orang bodoh, orang bodoh,” ujarnya.
Tentara AS dikerahkan di Korea Selatan untuk mendukung PBB, yang memberlakukan gencatan senjata guna mengakhiri Perang Korea pada tahun 1953.
Kedua negara secara teknis masih berperang; Korea Utara berulang kali terlibat dalam kegiatan eskalasi. Dalam beberapa pekan ini, ketegangan di Semenanjung Korea terus memanas, di mana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terus menyuarakan retorika perang nuklir terhadap AS dan sekutunya di Asia, yakni Korea Selatan dan Jepang.
“Terus terang, kasus ini bisa dibuat untuk membiarkan (Jepang) melindungi diri terhadap Korea Utara,” kata Donald Trump yang meminta AS membiarkan Jepang dan Korea Selatan memiliki senjata nuklir sendiri sehingga tidak bergantung pada AS.
Berbicara di Rothschild, Wisconsin, bakal capres dari Partai Republik ini mengatakan, jika perang antara Jepang dan Korea Utara dengan senjata nuklir terjadi maka sulit dicegah.
“Itu akan menjadi hal yang mengerikan, tetapi jika mereka melakukannya, mereka melakukannya,” kata Donald Trump, seperti dikutip Guardian, Minggu (3/4/2016).
”Good luck,” imbuh dia.”Nikmatilah diri Anda sendiri, orang-orang.”
Donald Trump juga kembali mengkritik kehadiran sekitar 28 ribu tentara AS di garis gencatan senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan.
”Apa yang kita lakukan kita keluar dari itu?" tanya dia. "Apa yang kita lakukan keluar dari itu? Sudah waktunya bahwa orang lain berhenti melihat kita sebagai orang bodoh, orang bodoh,” ujarnya.
Tentara AS dikerahkan di Korea Selatan untuk mendukung PBB, yang memberlakukan gencatan senjata guna mengakhiri Perang Korea pada tahun 1953.
Kedua negara secara teknis masih berperang; Korea Utara berulang kali terlibat dalam kegiatan eskalasi. Dalam beberapa pekan ini, ketegangan di Semenanjung Korea terus memanas, di mana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terus menyuarakan retorika perang nuklir terhadap AS dan sekutunya di Asia, yakni Korea Selatan dan Jepang.
“Terus terang, kasus ini bisa dibuat untuk membiarkan (Jepang) melindungi diri terhadap Korea Utara,” kata Donald Trump yang meminta AS membiarkan Jepang dan Korea Selatan memiliki senjata nuklir sendiri sehingga tidak bergantung pada AS.
(mas)
Explore More