Sebut Tak Logis, Ini Kecaman Malala untuk Bom Lahore
A
A
A
LAHORE - Aktivis Pakistan, Malala Yousafzai, yang selamat meski ditembak kepalanya oleh Taliban tahun 2009, mengeluarkan kecaman atas serangan bom bunuh diri di Lahore.
Menurutnya, tindakan bom bunuh diri pada hari Minggu dengan korban tewas 65 orang itu, tidak masuk akal.
Berikut pernyataan kecaman Malala yang dikutip Sindonews, Senin (28/3/2016) dari akun Twitter @MalalaFund yang diunggah kemarin;
“Saya hancur oleh pembunuhan yang tidak masuk akal pada orang yang tidak bersalah hari ini di Lahore. Hati saya untuk para korban, keluarga dan teman-teman mereka. Saya mengutuk serangan ini dalam istilah yang paling kuat. Kami berdiri bersama-sama dengan keluarga korban. Pakistan dan dunia harus bersatu. Setiap kehidupan adalah berharga dan harus dilindungi dan dihormati.”
Faksi Taliban; Jamaat-ul-Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. ”Target itu warga Kristen,” kata kata juru bicara faksi, Ehsanullah Ehsan. “Kami ingin mengirim pesan ini kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kita telah memasuki Lahore,” katanya lagi.
”Dia bisa melakukan apa yang dia inginkan tapi dia tidak akan bisa menghentikan kami. Pengebom bunuh diri kami akan terus melakukan serangan ini,” lanjut dia.
Bom bunuh diri itu selain menewaskan 65 orang yang sebagian besar anak-anak dan perempuan, juga melukai lebih dari 300 orang lainnya.
Lokasi ledakan berada di area parkir taman Gulshan-e-Iqbal, tepatnya berada di dekat ayunan anak-anak. Taman itu dikenal sebagai situs populer bagi para anggota komunitas Kristen Lahore. Di taman itulah, warga Kristen terbiasa merayakan liburan Paskah.
Menurutnya, tindakan bom bunuh diri pada hari Minggu dengan korban tewas 65 orang itu, tidak masuk akal.
Berikut pernyataan kecaman Malala yang dikutip Sindonews, Senin (28/3/2016) dari akun Twitter @MalalaFund yang diunggah kemarin;
“Saya hancur oleh pembunuhan yang tidak masuk akal pada orang yang tidak bersalah hari ini di Lahore. Hati saya untuk para korban, keluarga dan teman-teman mereka. Saya mengutuk serangan ini dalam istilah yang paling kuat. Kami berdiri bersama-sama dengan keluarga korban. Pakistan dan dunia harus bersatu. Setiap kehidupan adalah berharga dan harus dilindungi dan dihormati.”
Faksi Taliban; Jamaat-ul-Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. ”Target itu warga Kristen,” kata kata juru bicara faksi, Ehsanullah Ehsan. “Kami ingin mengirim pesan ini kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kita telah memasuki Lahore,” katanya lagi.
”Dia bisa melakukan apa yang dia inginkan tapi dia tidak akan bisa menghentikan kami. Pengebom bunuh diri kami akan terus melakukan serangan ini,” lanjut dia.
Bom bunuh diri itu selain menewaskan 65 orang yang sebagian besar anak-anak dan perempuan, juga melukai lebih dari 300 orang lainnya.
Lokasi ledakan berada di area parkir taman Gulshan-e-Iqbal, tepatnya berada di dekat ayunan anak-anak. Taman itu dikenal sebagai situs populer bagi para anggota komunitas Kristen Lahore. Di taman itulah, warga Kristen terbiasa merayakan liburan Paskah.
(mas)