AS Tetap Ingin Assad Lengser
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) membantah pernyataan Rusia yang menyatakan sikap AS terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah berubah. AS menegaskan, sikap mereka tetap sama, yaitu menginginkan Assad lengser dari kursi Presiden sebagai bagian dari transisi politik.
"Setiap pernyataan yang menyatakan bahwa kami telah mengubah sikap kami terhadap masa depan Assad adalah sebuah kebohongan. Assad telah kehilangan legitimasinya untuk memerintah. Kami tidak mengubah pandangan kami tentang hal itu," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby seperti dikutip dari Al-Arabiya, Sabtu (26/3/2016).
Sebelumnya kantor berita Interfax mengabarkan jika Washington telah menerima argumen Moskow, bahwa masa depan Assad tidak perlu dibahas dalam negosiasi damai. Hal itu dikatakan oleh Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Sikap AS sendiri sempat melunak pada tahun lalu agar Assad segera lengser. Namun, AS tetap bersikeras agar Assad mengundurkan diri dalam beberapa pertemuan yang membahas proses transisi politik di Suriah.
Meski begitu, Rusia menegaskan bahwa kekuatan asing tidak boleh mencoba untuk menentukan kepemimpinan Suriah. Assad sendiri telah menunjukkan indikasi bersedia mundur dari jabatannya.
"Setiap pernyataan yang menyatakan bahwa kami telah mengubah sikap kami terhadap masa depan Assad adalah sebuah kebohongan. Assad telah kehilangan legitimasinya untuk memerintah. Kami tidak mengubah pandangan kami tentang hal itu," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby seperti dikutip dari Al-Arabiya, Sabtu (26/3/2016).
Sebelumnya kantor berita Interfax mengabarkan jika Washington telah menerima argumen Moskow, bahwa masa depan Assad tidak perlu dibahas dalam negosiasi damai. Hal itu dikatakan oleh Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Sikap AS sendiri sempat melunak pada tahun lalu agar Assad segera lengser. Namun, AS tetap bersikeras agar Assad mengundurkan diri dalam beberapa pertemuan yang membahas proses transisi politik di Suriah.
Meski begitu, Rusia menegaskan bahwa kekuatan asing tidak boleh mencoba untuk menentukan kepemimpinan Suriah. Assad sendiri telah menunjukkan indikasi bersedia mundur dari jabatannya.
(ian)