Bomber ISIS Ledakkan Diri di Stadion Sepak Bola Irak, 29 Tewas
A
A
A
BAGHDAD - Seorang pengebom (bomber) bunuh diri dari kelompok Islamic State (ISIS) meledakkan diri di stadion sepak bola di Iskandariyah, Irak. Serangan saat tunamen sepak bola sedangberlangsung itu menewaskan 29 orang.
Stadion tersebut berjarak sekitar 30 mil (50km) sebelah selatan Baghdad. Serangan bom bunuh diri itu mengubah suasana suka cita menjadi duka.
Sejumlah foto dan video dari lokasi ledakan yang beredar di media sosial menunjukkan tiang gawang berlumuran darah.
Kelompok ISIS atau Daesh telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan dengan mengklaim pemimpin kota setempat, Ahmed Shaker, berada di antara korban tewas. Wilayah yang diguncang bom bunuh diri itu dikenal sebagai wilayah yang dihuni kaum campuran Sunni-Syiah yang kerap dijuluki sebagai kota “segitiga kematian”.
Menurut laporan polisi, penyerang meledakkan diri saat penyerahan trofi kepada pemenang turnamen berlangsung.
Situs SITE telah merilis pernyataan klaim ISIS atas aksi militannya itu.”Ksatria kami berbaur dalam kerumuman mereka, sampai dia meledakkan ikat pinggang, mengubahnya menjadi bagian yang tersebar,” bunyi pernyataan ISIS yang dirilis secara online, seperti dikutip IB Times, semalam (25/3/2016).
Pengebom bunuh diri itu diketahui bernama Saifullah Al-Ansari, berusia sekitar 16 tahun. Militan ISIS itu diklaim telah membunuh lebih dari 60 orang.
Seorang korban selamat, Haidar Kadhem, 20, menggambarkan kekacauan saat ledakan terjadi.”Saya mungkin berjarak 50 meter dari titik penalti. Ledakan itu sangat keras," katanya kepada AFP. ”Sebagian besar dari kerumunan adalah anak-anak muda, saya bisa melihat mereka berserakan di lapangan, beberapa tewas, banyak orang lain terluka meminta bantuan. Itu kacau,” katanya.
Stadion tersebut berjarak sekitar 30 mil (50km) sebelah selatan Baghdad. Serangan bom bunuh diri itu mengubah suasana suka cita menjadi duka.
Sejumlah foto dan video dari lokasi ledakan yang beredar di media sosial menunjukkan tiang gawang berlumuran darah.
Kelompok ISIS atau Daesh telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan dengan mengklaim pemimpin kota setempat, Ahmed Shaker, berada di antara korban tewas. Wilayah yang diguncang bom bunuh diri itu dikenal sebagai wilayah yang dihuni kaum campuran Sunni-Syiah yang kerap dijuluki sebagai kota “segitiga kematian”.
Menurut laporan polisi, penyerang meledakkan diri saat penyerahan trofi kepada pemenang turnamen berlangsung.
Situs SITE telah merilis pernyataan klaim ISIS atas aksi militannya itu.”Ksatria kami berbaur dalam kerumuman mereka, sampai dia meledakkan ikat pinggang, mengubahnya menjadi bagian yang tersebar,” bunyi pernyataan ISIS yang dirilis secara online, seperti dikutip IB Times, semalam (25/3/2016).
Pengebom bunuh diri itu diketahui bernama Saifullah Al-Ansari, berusia sekitar 16 tahun. Militan ISIS itu diklaim telah membunuh lebih dari 60 orang.
Seorang korban selamat, Haidar Kadhem, 20, menggambarkan kekacauan saat ledakan terjadi.”Saya mungkin berjarak 50 meter dari titik penalti. Ledakan itu sangat keras," katanya kepada AFP. ”Sebagian besar dari kerumunan adalah anak-anak muda, saya bisa melihat mereka berserakan di lapangan, beberapa tewas, banyak orang lain terluka meminta bantuan. Itu kacau,” katanya.
(mas)