Dubes Rusia: Serangan Brussels Tak Terkait dengan Islam
A
A
A
JAKARTA - Pelaku serangan bom Brussels adalah murni penjahat dan tidak memiliki hubungan dengan agama manapun, khususnya Islam. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhale Y Galuzin.
"Ini sudah sangat jelas bahwa terorisme adalah tindakan kejahatan yang tidak ada hubungannya dengan sebuah agama, paham, atau komunitas. Para pelaku teroris Brussels tidak ada hubungannya dengan Islam, agama yang mencintai perdamaian," kata Galuzin pada Kamis (24/3/2016).
Kemarin, Jaksa Federal Belgia, Frederic Van Leeuw, membenarkan jika pelaku bom bunuh diri kembar di Bandara Zaventem adalah El Bakraoui bersaudara. Sebelumnya, media di Belgia telah mengabarkan jika kedua kakak beradik tersebut adalah pelaku peledakan.
"Khalid dan Brahim El Bakraoui melakukan serangan bunuh diri di bandara Brussels dan di stasiun metro pada hari Selasa," kata Van Leeuw dalam sebuah pernyataam.
Menurut pihak berwenang, bomber Brahim El Bakraoui telah meninggalkan wasiat berupa video di komputer. "Dalam wasiatnya, Bakroui mengatakan ia terburu-buru, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia diburu dimana-mana, tidak ada tempat yang aman dan dia tidak ingin berakhir di sel," tutur Van Leeuw.
"Ini sudah sangat jelas bahwa terorisme adalah tindakan kejahatan yang tidak ada hubungannya dengan sebuah agama, paham, atau komunitas. Para pelaku teroris Brussels tidak ada hubungannya dengan Islam, agama yang mencintai perdamaian," kata Galuzin pada Kamis (24/3/2016).
Kemarin, Jaksa Federal Belgia, Frederic Van Leeuw, membenarkan jika pelaku bom bunuh diri kembar di Bandara Zaventem adalah El Bakraoui bersaudara. Sebelumnya, media di Belgia telah mengabarkan jika kedua kakak beradik tersebut adalah pelaku peledakan.
"Khalid dan Brahim El Bakraoui melakukan serangan bunuh diri di bandara Brussels dan di stasiun metro pada hari Selasa," kata Van Leeuw dalam sebuah pernyataam.
Menurut pihak berwenang, bomber Brahim El Bakraoui telah meninggalkan wasiat berupa video di komputer. "Dalam wasiatnya, Bakroui mengatakan ia terburu-buru, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia diburu dimana-mana, tidak ada tempat yang aman dan dia tidak ingin berakhir di sel," tutur Van Leeuw.
(ian)