Ini Harapan RI pada Pemerintahan Baru Myanmar

JAKARTA - Pemerintah Indonesia berharap demokrasi di Myanmar terus berkembang, paska terpilihanya Presiden baru di negara tersebut. Parlemen Myanmar kemarin baru saja memilih orang dekat Aung San Suu Kyi, yakni U Htin Kyaw sebagai Presiden baru Myanmar.

"Intinya kita senang proses reformasi dan demokrasi di Myanmar sudah menunjukan hasil yang positif, kita harapkan bahwa itu terus berlangsung karena memang proses reformasi tidak mudah dan tidak cepat," kata juru bicara Kemlu RI, Arrmanantha Nassir pada Kamis (17/3).

"Kita mengalami sendiri di Indonesia memakan waktu sekian lama. Kita berharap, dengan adanya pemerintah baru, Presiden baru, hubungan bilateral antara Indonesia dan Myanmar semakin dekat di berbagai bidang, baik di bidang ekonomi, dan bidang kerjasama lainnya, termasuk di bidang demokratisasi," sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kyaw menjadi presiden pertama Myanmar yang bukan berasal dari latar belakang militer sejak 1960-an. Orang dekat Suu Kyi itu maju sebagai calon presiden setelah diusung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) partai pendukung Suu Kyi yang memenangkan Pemilu Myanmar November 2015 lalu.

Kyaw memperoleh 360 dari 652 suara majelis parlemen yang memberikan hak suaranya. Suu Kyi menjadi anggota pertama dari parlemen yang bersuara, bertepuk tangan dan tersenyum untuk Kyaw setelah hasil diumumkan.