Kapal Selam Jepang Sambangi Filipina
A
A
A
TOKYO - Angkatan Laut Jepang menyatakan, sebuah kapal selam milik mereka akan berlabuh di pelabuhan Filipina untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir. Pengumuman ini datang beberapa hari setelah China menuduh saingannya di Asia Timur itu ikut campur dalam permasalahan Laut China Selatan.
"Kapal selam Jepang Oyashio dan dua kapal pengawal akan mengunjungi Subic Bay di Filipina untuk latihan laut terbuka tahunan," kata juru bicara Kantor Maritim Jepang, dikutip dari Daily Mail, Kamis (17/3/2016).
Latihan perang ini diikuti sekitar 500 personel, termasuk calon perwira dan dijadwalkan dihelat sejak Sabtu hingga 27 April mendatang. "Ini akan menjadi kunjungan pertama kapal selam Jepang ke pelabuhan Filipina sejak tahun 2001," kata juru bicara itu.
Beijing menuduh Tokyo ikut campur dalam konflik di Laut Cina Selatan setelah Manila mengatakan akan menyewa lima pesawat militer Jepang. Pesawat-pesawat tersebut disewa untuk membantu patroli Angkatan Laut Filipina di wilayahnya, merujuk ke Laut China Selatan yang disengketakan.
(Baca juga: Sewa Pesawat Jepang, Filipina Dianggap Menantang China)
Menyikapi hal ini, China segera bereaksi. Otoritas China mengatakan, langkah itu tegas menentang dan menganggapnya sebagai tantangan bagi kedaulatan dan keamanan China. China pun menyatakan militernya akan tetap dalam kondisi siaga tinggi.
"Kapal selam Jepang Oyashio dan dua kapal pengawal akan mengunjungi Subic Bay di Filipina untuk latihan laut terbuka tahunan," kata juru bicara Kantor Maritim Jepang, dikutip dari Daily Mail, Kamis (17/3/2016).
Latihan perang ini diikuti sekitar 500 personel, termasuk calon perwira dan dijadwalkan dihelat sejak Sabtu hingga 27 April mendatang. "Ini akan menjadi kunjungan pertama kapal selam Jepang ke pelabuhan Filipina sejak tahun 2001," kata juru bicara itu.
Beijing menuduh Tokyo ikut campur dalam konflik di Laut Cina Selatan setelah Manila mengatakan akan menyewa lima pesawat militer Jepang. Pesawat-pesawat tersebut disewa untuk membantu patroli Angkatan Laut Filipina di wilayahnya, merujuk ke Laut China Selatan yang disengketakan.
(Baca juga: Sewa Pesawat Jepang, Filipina Dianggap Menantang China)
Menyikapi hal ini, China segera bereaksi. Otoritas China mengatakan, langkah itu tegas menentang dan menganggapnya sebagai tantangan bagi kedaulatan dan keamanan China. China pun menyatakan militernya akan tetap dalam kondisi siaga tinggi.
(ian)