Terdesak, ISIS Lari dan Sembunyi di Benteng Tebal di Irak
A
A
A
WASHINGTON - Para pemimpin senior Islamic State (ISIS) lari dan bersembunyi di sebuah bangunan yang disebut Amerika Serikat (AS) sebagai “benteng tebal” di Irak setelah mereka terdesak akibat serangan militer.
Bangunan yang jadi persembunyian para pentolan ISIS dan keluarganya itu diidentifikasi AS berada di antara Kota Mosul dan Kota Tal Afar.
Tal Afar juga menjadi rute utama ISIS dalam melakukan perjalanan ke Raqqa, Suriah. Hal itu diungkap juru bicara koalisi internasional yang dipimpin AS, Kolonel Steve Warren, kepada wartawan pada hari Rabu.
“Zona Itu adalah, lokasi di mana musuh ada di ‘benteng tebal’,” kata Warren.
”Kami telah melihat beberapa pemimpin memindahkan keluarga mereka, kami percaya ke Tal Afar, karena kami telah melihat tekanan yang meningkat di Mosul. Personil, pemimpin, peralatan, arus informasi dan uang, bergerak bolak-balik di dalam koridor itu sepanjang waktu, terus-menerus. Di situlah mereka,” ujarnya, seperti dikutip IB Times, Kamis (17/3/2016).
Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi, yang muncul di depan publik untuk pertama kalinya di Mosul pada 2014, dilaporkan telah pindah ke Hawija, dekat Kirkuk, setelah serangkaian kemunduran dialami ISIS. Kelompok itu diduga telah kehilangan sekitar 22 persen dari wilayah yang mereka duduki dalam beberapa bulan terakhir.
Membakar Alkitab
Mosul telah lama menjadi pusat utama kelompok ISIS dan merupakan salah satu tempat, di mana orang-orang Kristen telah dipaksa untuk meninggalkan rumahnya. Dalam beberapa kasus, sejumlah warga Kristen dibunuh kelompok ISIS karena menolak tunduk.
Pada minggu ini, ISIS juga membakar banyak kitab suci Alkitab di kota itu. Hal itu diungkap aktivis lokal Abdullah al-Mulla.”Militan ISIS membakar ratusan kitab Kristen di pusat Mosul, setelah mengumpulkannya pekan lalu dari sekolah dan gereja-gereja di kota,” katanya.
Bangunan yang jadi persembunyian para pentolan ISIS dan keluarganya itu diidentifikasi AS berada di antara Kota Mosul dan Kota Tal Afar.
Tal Afar juga menjadi rute utama ISIS dalam melakukan perjalanan ke Raqqa, Suriah. Hal itu diungkap juru bicara koalisi internasional yang dipimpin AS, Kolonel Steve Warren, kepada wartawan pada hari Rabu.
“Zona Itu adalah, lokasi di mana musuh ada di ‘benteng tebal’,” kata Warren.
”Kami telah melihat beberapa pemimpin memindahkan keluarga mereka, kami percaya ke Tal Afar, karena kami telah melihat tekanan yang meningkat di Mosul. Personil, pemimpin, peralatan, arus informasi dan uang, bergerak bolak-balik di dalam koridor itu sepanjang waktu, terus-menerus. Di situlah mereka,” ujarnya, seperti dikutip IB Times, Kamis (17/3/2016).
Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi, yang muncul di depan publik untuk pertama kalinya di Mosul pada 2014, dilaporkan telah pindah ke Hawija, dekat Kirkuk, setelah serangkaian kemunduran dialami ISIS. Kelompok itu diduga telah kehilangan sekitar 22 persen dari wilayah yang mereka duduki dalam beberapa bulan terakhir.
Membakar Alkitab
Mosul telah lama menjadi pusat utama kelompok ISIS dan merupakan salah satu tempat, di mana orang-orang Kristen telah dipaksa untuk meninggalkan rumahnya. Dalam beberapa kasus, sejumlah warga Kristen dibunuh kelompok ISIS karena menolak tunduk.
Pada minggu ini, ISIS juga membakar banyak kitab suci Alkitab di kota itu. Hal itu diungkap aktivis lokal Abdullah al-Mulla.”Militan ISIS membakar ratusan kitab Kristen di pusat Mosul, setelah mengumpulkannya pekan lalu dari sekolah dan gereja-gereja di kota,” katanya.
(mas)