Respons Sanksi Keras DK PBB, Korut Tembakkan Rudal Jarak Pendek
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menembakkan beberapa rudal jarak pendek pada hari Kamis (3/3/2016) sebagai respons setelah Dewan Keamanan (DK) PBB menjatuhkan sanksi keras pada Pyongyang.
Rudal-rudal jarak pendek Korut ditembakkan ke arah Laut Timur atau Laut Jepang.
Tindakan nekat Korut itu, seperti dikutip Reuters, disampaikan Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel). Menurut kementerian itu, militer Korsel sedang berusaha memastikan apakah senjata yang ditembakkan itu rudal atau tembakan artleri.
”Korut menembakkan beberapa rudal jarak pendek ke Laut Timur (Laut Jepang) pukul 10.00,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-gyun kepada wartawan.
(Baca: Sanksi Keras DK PBB ke Korut Tak Bidik Kim Jong-un)
Seperti diberitakan sebelumnya, DK PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi untuk memperluas sanksi yang lebih keras terhadap Korut atas uji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen. Namun, sanksi keras itu ternyata tidak membidik pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Hal itu disampaikan juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Rancangan sanksi untuk Korut itu disusun Amerika Serikat dan didukung penuh oleh China. Sebanyak 15 negara anggota DK PBB menyetujui penjatuhan sanksi tersebut.
”Pemahaman saya adalah bahwa berdasarkan sanksi yang telah dimasukkan, mereka tidak menjatuhkan sanksi yang menargetkan dia (Kim Jong-un) secara pribadi,” kata Earnest.
Sanksi keras DK PBB itu diyakini menghanam beberapa sektor ekonomi Korea Utara. Setiap kapal kargo yang pergi ke dan dari Korut kini menjalani pemeriksaan ketat. Negara-negara lain juga juga dilarang ekspor bangsa batubara, besi, emas, titanium dan mineral alam yang langka ke Pyongyang.
Rudal-rudal jarak pendek Korut ditembakkan ke arah Laut Timur atau Laut Jepang.
Tindakan nekat Korut itu, seperti dikutip Reuters, disampaikan Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel). Menurut kementerian itu, militer Korsel sedang berusaha memastikan apakah senjata yang ditembakkan itu rudal atau tembakan artleri.
”Korut menembakkan beberapa rudal jarak pendek ke Laut Timur (Laut Jepang) pukul 10.00,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-gyun kepada wartawan.
(Baca: Sanksi Keras DK PBB ke Korut Tak Bidik Kim Jong-un)
Seperti diberitakan sebelumnya, DK PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi untuk memperluas sanksi yang lebih keras terhadap Korut atas uji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen. Namun, sanksi keras itu ternyata tidak membidik pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Hal itu disampaikan juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Rancangan sanksi untuk Korut itu disusun Amerika Serikat dan didukung penuh oleh China. Sebanyak 15 negara anggota DK PBB menyetujui penjatuhan sanksi tersebut.
”Pemahaman saya adalah bahwa berdasarkan sanksi yang telah dimasukkan, mereka tidak menjatuhkan sanksi yang menargetkan dia (Kim Jong-un) secara pribadi,” kata Earnest.
Sanksi keras DK PBB itu diyakini menghanam beberapa sektor ekonomi Korea Utara. Setiap kapal kargo yang pergi ke dan dari Korut kini menjalani pemeriksaan ketat. Negara-negara lain juga juga dilarang ekspor bangsa batubara, besi, emas, titanium dan mineral alam yang langka ke Pyongyang.
(mas)