Rudal TOW vs Tank T-90 di Suriah, Bukti Perang Proxy AS dan Rusia
Sabtu, 27 Februari 2016 - 16:28 WIB

Rudal TOW vs Tank T-90 di Suriah, Bukti Perang Proxy AS dan Rusia
A
A
A
DAMASKUS - Sejumlah foto dan video membuktikan pecahnya perang proxy antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Suriah. Di negara kacau itu, rudal anti-tank TOW dari AS digunakan oleh pemberontak Suriah berhadapan dengan tank T-90 dari Rusia.
Rudal TOW dengan harga USD60 ribu per unit diketahui dipasok oleh CIA untuk Brigade Mountain Hawks, salah satu kelompok pemberontak Suriah yang ingin menggulingkan rezim Presiden Suriah; Bashar Al-Assad.
Sedangkan tank T-90 dengan harga USD4,5 juta per unit belum jelas apakah dioperasikan tentara Rusia atau tentara rezim Suriah.
(Baca: AS dan Rusia Perang Proxy di Suriah? Ini Jawaban Obama)
Sebuah video yang dilansir Daily Mail, Sabtu (27/2/2016) menunjukkan, rudal canggih itu menghantam sebuah tank yang memaksa awaknya melarikan diri.
Video untuk membuktikan pecahnya perang proxy dari dua negara yang pernah Perang Dingin itu muncul di saat gencatan senjata berlaku di Suriah.
Video itu diunggah ke internet oleh Brigade Mountain Hawks, yang terlibat perang dengan pasukan Assad di wilayah Aleppo, Suriah timur. Dalam video itu juga tampak pasukan pemberontak kewalahan oleh ledakan dan kobaran api yang ditembakkan oleh tank T-90.
Belum jelas, kapan perang dengan senjata AS dan Rusia itu direkam.
Tank T-90 pertama kali dipasok Rusia pada bulan September 2015. Tank canggih yang saat ini sedang digantikan oleh tank Armata T-14 itu sengaja dikerahkan Kremlin untuk membela sekutunya, rezim Assad.
Sebaliknya, rudal TOW sudah lebih dulu dipasok CIA ke pemberontak Suriah pada 2013 dan 2014. “Sistem rudal TOW awalnya dipasok sekitar 40 (unit) kelompok pemberontak pada bulan April 2014, bersama dengan pemasokan sekitar 15 ribu hulu ledak,” tulis IB Times dalam laporannya.
Pemberontak Suriah yang rajin mengunggah video serangannya di YouTube mengklaim sudah menggunakan senjata rudal TOW ratusan kali. Penembak atau pengguna rudal TOW yang paling terkenal diketahui bernama Abu Omar. Dia pernah membual menghancurkan 150 tank sebelum ditembak mati pada Oktober 2015.
Versi laporan kantor berita Reuters, Arab Saudi juga menyediakan 500 peluncur TOW ke pemberontak melalui pemasok di Turki.
Baik AS maupun Rusia tidak pernah mengkonfirmasi jenis pasokan senjata untuk sekutu-sekutu mereka yang berperang di Suriah. Bahkan, Presiden Barack Obama, berulang kali menyangkal jika AS terlibat perang proxy dengan Rusia di Suriah.
(Baca juga: Obama Bilang Suriah Bukan Kontes Dia dan Putin)
Rudal TOW dengan harga USD60 ribu per unit diketahui dipasok oleh CIA untuk Brigade Mountain Hawks, salah satu kelompok pemberontak Suriah yang ingin menggulingkan rezim Presiden Suriah; Bashar Al-Assad.
Sedangkan tank T-90 dengan harga USD4,5 juta per unit belum jelas apakah dioperasikan tentara Rusia atau tentara rezim Suriah.
(Baca: AS dan Rusia Perang Proxy di Suriah? Ini Jawaban Obama)
Sebuah video yang dilansir Daily Mail, Sabtu (27/2/2016) menunjukkan, rudal canggih itu menghantam sebuah tank yang memaksa awaknya melarikan diri.
Video untuk membuktikan pecahnya perang proxy dari dua negara yang pernah Perang Dingin itu muncul di saat gencatan senjata berlaku di Suriah.
Video itu diunggah ke internet oleh Brigade Mountain Hawks, yang terlibat perang dengan pasukan Assad di wilayah Aleppo, Suriah timur. Dalam video itu juga tampak pasukan pemberontak kewalahan oleh ledakan dan kobaran api yang ditembakkan oleh tank T-90.
Belum jelas, kapan perang dengan senjata AS dan Rusia itu direkam.
Tank T-90 pertama kali dipasok Rusia pada bulan September 2015. Tank canggih yang saat ini sedang digantikan oleh tank Armata T-14 itu sengaja dikerahkan Kremlin untuk membela sekutunya, rezim Assad.
Sebaliknya, rudal TOW sudah lebih dulu dipasok CIA ke pemberontak Suriah pada 2013 dan 2014. “Sistem rudal TOW awalnya dipasok sekitar 40 (unit) kelompok pemberontak pada bulan April 2014, bersama dengan pemasokan sekitar 15 ribu hulu ledak,” tulis IB Times dalam laporannya.
Pemberontak Suriah yang rajin mengunggah video serangannya di YouTube mengklaim sudah menggunakan senjata rudal TOW ratusan kali. Penembak atau pengguna rudal TOW yang paling terkenal diketahui bernama Abu Omar. Dia pernah membual menghancurkan 150 tank sebelum ditembak mati pada Oktober 2015.
Versi laporan kantor berita Reuters, Arab Saudi juga menyediakan 500 peluncur TOW ke pemberontak melalui pemasok di Turki.
Baik AS maupun Rusia tidak pernah mengkonfirmasi jenis pasokan senjata untuk sekutu-sekutu mereka yang berperang di Suriah. Bahkan, Presiden Barack Obama, berulang kali menyangkal jika AS terlibat perang proxy dengan Rusia di Suriah.
(Baca juga: Obama Bilang Suriah Bukan Kontes Dia dan Putin)
(mas)