Keputusan Saudi Mengirim Pasukan ke Suriah Tak Bisa Diubah
A
A
A
RIYADH - Militer Arab Saudi menegaskan bahwa keputusan untuk mengirim pasukan ke Suriah sudah final dan tidak dapat diubah. Saudi menyatakan, pasukan yang dikirim ke Suriah untuk memerangi kelompok ISIS.
“Untuk meningkatkan dan menguatkan upaya melawan militan sudah final dan tidak dapat diubah,” kata juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri.
Jenderal Saudi itu melanjutkan bahwa Riyadh adalah siap dan akan berperang bersama sekutu koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengalahkan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
(Baca: Rusia Peringatkan Perang Dunia Baru Bisa Pecah di Suriah)
AS sendiri telah menyambut baik keputusan Saudi. ”Kami mewakili (keputusan) Saudi hanya dalam pengiriman pasukan,” ujar Assiri, seperti dikutip Al Arabiya, semalam.
Dia juga mengirim pesan kepada Iran. Menurutnya, jika Teheran serius dalam memerangi ISIS, maka harus berhenti mendukung terorisme di Suriah dan Yaman.
Riyadh telah lama menuduh Teheran mendukung milisi Houthi di Yaman untuk melawan pemerintah yang secara sah diakui internasional. Sedangkan dalam krisis Suriah, Iran merupakan sekutu utama pendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad.
Pernyataan militer Saudi itu muncul saat Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman mengunjungi markas NATO di Brussels untuk membahas perang saudara di Suriah. Keputusan Saudi itu juga disambut baik oleh Inggris.
“Untuk meningkatkan dan menguatkan upaya melawan militan sudah final dan tidak dapat diubah,” kata juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri.
Jenderal Saudi itu melanjutkan bahwa Riyadh adalah siap dan akan berperang bersama sekutu koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengalahkan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
(Baca: Rusia Peringatkan Perang Dunia Baru Bisa Pecah di Suriah)
AS sendiri telah menyambut baik keputusan Saudi. ”Kami mewakili (keputusan) Saudi hanya dalam pengiriman pasukan,” ujar Assiri, seperti dikutip Al Arabiya, semalam.
Dia juga mengirim pesan kepada Iran. Menurutnya, jika Teheran serius dalam memerangi ISIS, maka harus berhenti mendukung terorisme di Suriah dan Yaman.
Riyadh telah lama menuduh Teheran mendukung milisi Houthi di Yaman untuk melawan pemerintah yang secara sah diakui internasional. Sedangkan dalam krisis Suriah, Iran merupakan sekutu utama pendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad.
Pernyataan militer Saudi itu muncul saat Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman mengunjungi markas NATO di Brussels untuk membahas perang saudara di Suriah. Keputusan Saudi itu juga disambut baik oleh Inggris.
(mas)