Habis Lebaran, Arab Saudi dan Suriah Dilaporkan Sepakat Kembali Buka Kedutaan
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi dan Suriah telah sepakat untuk membuka kembali kedutaan mereka setelah 11 tahun membekukan hubungan diplomatik.
"Kedua pemerintah bersiap untuk membuka kembali kedutaan setelah Idul Fitri," kata seorang sumber pemerintah kepada Reuters, mengacu pada hari raya yang menandai akhir bulan suci Ramadan seperti dilansir dari Middle East Eye, Jumat (24/3/2023).
Langkah itu dilakukan setelah pembentukan kembali hubungan antara Arab Saudi dan Iran, sekutu terdekat Suriah di kawasan itu, awal bulan ini.
Menurut sumber regional dan seorang diplomat di Teluk yang berbicara kepada Reuters, keputusan itu merupakan hasil pembicaraan di Arab Saudi dengan seorang pejabat senior intelijen Suriah.
Langkah tersebut merupakan langkah maju yang besar dalam proses bertahap untuk mengintegrasikan kembali Suriah kembali ke wilayah regional setelah bertahun-tahun terisolasi.
Pekan lalu, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi Uni Emirat Arab, yang menjadi kunjungan kedua ke negara itu sejak pembentukan kembali hubungan pada 2018. Kunjungan itu mengikuti perjalanan ke Oman bulan lalu.
Dilaporkan secara luas - namun tidak dikonfirmasi secara resmi - bahwa Maher al-Assad, saudara laki-laki presiden Suriah dan kepala Divisi Lapis Baja Keempat yang ditakuti, mengunjungi Arab Saudi awal pekan ini dan menerima persyaratan Arab Saudi untuk normalisasi hubungan.
Seorang pejabat Suriah, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Middle East Eye: "Segalanya semakin dekat.
"Kesepakatan Saudi dengan Iran jelas merupakan hambatan lain untuk keterlibatan kembali. Arab Saudi adalah negara inti Arab," imbuhnya.
"Kedua pemerintah bersiap untuk membuka kembali kedutaan setelah Idul Fitri," kata seorang sumber pemerintah kepada Reuters, mengacu pada hari raya yang menandai akhir bulan suci Ramadan seperti dilansir dari Middle East Eye, Jumat (24/3/2023).
Langkah itu dilakukan setelah pembentukan kembali hubungan antara Arab Saudi dan Iran, sekutu terdekat Suriah di kawasan itu, awal bulan ini.
Menurut sumber regional dan seorang diplomat di Teluk yang berbicara kepada Reuters, keputusan itu merupakan hasil pembicaraan di Arab Saudi dengan seorang pejabat senior intelijen Suriah.
Langkah tersebut merupakan langkah maju yang besar dalam proses bertahap untuk mengintegrasikan kembali Suriah kembali ke wilayah regional setelah bertahun-tahun terisolasi.
Pekan lalu, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi Uni Emirat Arab, yang menjadi kunjungan kedua ke negara itu sejak pembentukan kembali hubungan pada 2018. Kunjungan itu mengikuti perjalanan ke Oman bulan lalu.
Dilaporkan secara luas - namun tidak dikonfirmasi secara resmi - bahwa Maher al-Assad, saudara laki-laki presiden Suriah dan kepala Divisi Lapis Baja Keempat yang ditakuti, mengunjungi Arab Saudi awal pekan ini dan menerima persyaratan Arab Saudi untuk normalisasi hubungan.
Seorang pejabat Suriah, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Middle East Eye: "Segalanya semakin dekat.
"Kesepakatan Saudi dengan Iran jelas merupakan hambatan lain untuk keterlibatan kembali. Arab Saudi adalah negara inti Arab," imbuhnya.