Iran Rilis Video Pelaut AS Menangis, Pentagon Marah
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Laut Pentagon Amerika Serikat (AS) marah dengan tindakan Iran yang merilis foto dan video salah satu pelaut AS yang menangis ketika ditangkap dan ditahan pasukan Garda Revolusi Iran.
Angkatan Laut AS menyebut gambar-gambar yang disiarkan stasiun televisi Pemerintah Iran itu “keterlaluan dan tidak bisa diterima”.
Pada Januari lalu, sekitar 10 pelaut AS ditangkap pasukan Garda Revolusi Iran setelah memasuki perairan Iran secara ilegal di Teluk Persia. Para pelaut AS itu tersesat karena ada keselahan navigasi.
Melalui lobi Pemerintah Barack Obama terhadap Pemerintah Iran, ke-10 pelaut AS termasuk seorang perempuan telah dibebaskan.
”Seperti halnya yang dikatakan Menteri (Luar Negeri John) Kerry, kami muak dengan eksploitasi terhadap pelaut kami dalam propaganda Iran,” kata Kevin Stephens, juru bicara Komando Sentral Angkatan Laut AS, dalam sebuah pernyataan.
“Penahanan personil kami adalah keterlaluan dan tidak bisa diterima,” katanya lagi, seperti dikutip dari Navy Times, Kamis (11/2/2016).
Menurut Stephens, dalam kasus itu seharusnya Iran mengawal para pelaut AS dan menawarkan bantuan untuk mereka jika mengalami masalah mekanis.
”Pelaut profesional memahami bahwa itu adalah tugas dan kewajiban untuk membantu pelaut lainnya yang menderita masalah mekanis atau yang menemukan diri mereka keluar jalurnya di laut," kata Stephens.
”Ini keterlaluan dan tidak dapat diterima bahwa pelaut kami ditangkap di bawah todongan senjata dan ditahan. Kami bersyukur bahwa diplomasi bekerja pada akhir hari itu,” imbuh dia.
Pada 28 Januari lalu, Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, juga kesal dengan video yang penodongan senjata pasukan Iran terhadap para pelaut AS. ”Saya sangat, sangat marah pada hal itu," kata Carter. ”Saya dapat memberitahu Anda, Amerika tidak akan melakukan itu.”
Angkatan Laut AS menyebut gambar-gambar yang disiarkan stasiun televisi Pemerintah Iran itu “keterlaluan dan tidak bisa diterima”.
Pada Januari lalu, sekitar 10 pelaut AS ditangkap pasukan Garda Revolusi Iran setelah memasuki perairan Iran secara ilegal di Teluk Persia. Para pelaut AS itu tersesat karena ada keselahan navigasi.
Melalui lobi Pemerintah Barack Obama terhadap Pemerintah Iran, ke-10 pelaut AS termasuk seorang perempuan telah dibebaskan.
”Seperti halnya yang dikatakan Menteri (Luar Negeri John) Kerry, kami muak dengan eksploitasi terhadap pelaut kami dalam propaganda Iran,” kata Kevin Stephens, juru bicara Komando Sentral Angkatan Laut AS, dalam sebuah pernyataan.
“Penahanan personil kami adalah keterlaluan dan tidak bisa diterima,” katanya lagi, seperti dikutip dari Navy Times, Kamis (11/2/2016).
Menurut Stephens, dalam kasus itu seharusnya Iran mengawal para pelaut AS dan menawarkan bantuan untuk mereka jika mengalami masalah mekanis.
”Pelaut profesional memahami bahwa itu adalah tugas dan kewajiban untuk membantu pelaut lainnya yang menderita masalah mekanis atau yang menemukan diri mereka keluar jalurnya di laut," kata Stephens.
”Ini keterlaluan dan tidak dapat diterima bahwa pelaut kami ditangkap di bawah todongan senjata dan ditahan. Kami bersyukur bahwa diplomasi bekerja pada akhir hari itu,” imbuh dia.
Pada 28 Januari lalu, Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, juga kesal dengan video yang penodongan senjata pasukan Iran terhadap para pelaut AS. ”Saya sangat, sangat marah pada hal itu," kata Carter. ”Saya dapat memberitahu Anda, Amerika tidak akan melakukan itu.”
(mas)