Radar Ankara dan NATO Deteksi Jet Rusia Terobos Langit Turki
A
A
A
RIYADH - Perdana Menteri (PM) Turki, Ahmet Davutoglu, mengatakan, radar Ankara dan NATO mendeteksi bahwa pesawat jet tempur Rusia memang menerobos langit atau wilayah udara Turki.
PM Davutoglu tak terima tuduhan Rusia bahwa Turki melakukan propaganda murahan atas klaim pelanggaran wilayah udara itu.
Turki menegaskan bahwa pada hari Sabtu, pesawat jet tempur Rusia, Su-34, melanggar wilayah udaranya meski sudah diberi peringatan. Tapi, Rusia menyangkalnya.
”Rusia tidak dapat menutupi pelanggaran atas wilayah udara kami. Ini tidak mungkin untuk menyembunyikan insiden seperti itu jika hal itu terjadi, atau untuk membuat pelanggaran jika itu tidak terjadi,” kata Davutoglu dalam konferensi di Riyadh, seperti dikutip Reuters, Senin (1/2/2016).
(Baca: Rusia: Tuduhan Turki Propaganda Murahan)
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, membantah jika pesawat tempur Rusia menerobos wilayah udara Turki. Dia lantas menyebut Turki melakukan propaganda murahan.
Kedua negara itu hingga kini masih bersitegang setelah pesawat jet pengebom Rusia yang memerangi kelompok teror di Suriah ditembak jatuh pesawat tempur Turki di perbatasan Suriah-Turki pada November 2015 lalu. Rusia kemudian menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Turki setelah Ankara menolak meminta maaf.
”Turki tidak berniat meningkatkan ketegangan dengan Rusia, namun kami tetap sensitif dalam melindungi wilayah udara kami,” imbuh Davutoglu.
PM Davutoglu tak terima tuduhan Rusia bahwa Turki melakukan propaganda murahan atas klaim pelanggaran wilayah udara itu.
Turki menegaskan bahwa pada hari Sabtu, pesawat jet tempur Rusia, Su-34, melanggar wilayah udaranya meski sudah diberi peringatan. Tapi, Rusia menyangkalnya.
”Rusia tidak dapat menutupi pelanggaran atas wilayah udara kami. Ini tidak mungkin untuk menyembunyikan insiden seperti itu jika hal itu terjadi, atau untuk membuat pelanggaran jika itu tidak terjadi,” kata Davutoglu dalam konferensi di Riyadh, seperti dikutip Reuters, Senin (1/2/2016).
(Baca: Rusia: Tuduhan Turki Propaganda Murahan)
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, membantah jika pesawat tempur Rusia menerobos wilayah udara Turki. Dia lantas menyebut Turki melakukan propaganda murahan.
Kedua negara itu hingga kini masih bersitegang setelah pesawat jet pengebom Rusia yang memerangi kelompok teror di Suriah ditembak jatuh pesawat tempur Turki di perbatasan Suriah-Turki pada November 2015 lalu. Rusia kemudian menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Turki setelah Ankara menolak meminta maaf.
”Turki tidak berniat meningkatkan ketegangan dengan Rusia, namun kami tetap sensitif dalam melindungi wilayah udara kami,” imbuh Davutoglu.
(mas)