ISIS Ancam Lakukan Pembantaian Terbesar di Inggris
A
A
A
LONDON - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengancam akan melakukan pembantaian terbesar di Inggris. ISIS mengklaim pembantaian akan mengubah warna rambut anak-anak Inggris jadi putih dan jauh lebih parah dari teror di Paris.
Kelompok itu, dalam propaganda terornya kembali mencatut nama Islam. Di mana, ancamann pembanatian di Inggris diklaim ISIS sebagai deklarasi perang terhadap umat Islam.
Ancaman ISIS itu muncul dalam sebuah tulisan yang diterbitkan media Timur Tengah dan Inggris. Koran Al-Naba, misalnya, menulis bahwa ISIS sudah memperingatkan agar Inggris siap untuk menghadapi serangan yang lebih parah serangan di Paris pada bulan November 2015 yang menewaskan 130 orang.
Sedangkan media Inggris, The Sunday Times semalam, menulis ancaman ISIS terhadap Inggris disertai pujian terhadap algojonya yang tewas oleh serangan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS) di Suriah, Mohammed Emwazi alis Jihadi John.
“Kata-katanya tidak akan pernah mati,” bunyi pesan kelompok ISIS mengacu pada sosok Emwazi. ”Pesannya untuk pembantaian tidak berakhir dengan darah tentara kekhalifahan yang mengirimkannya ke Prancis dengan cara khusus,” lanjut pesan ISIS. “Hal itu akan mengubah rambut anak-anak untuk menjadi putih.”
Ancaman ISIS itu muncul setelah sepekan sebelumnya, kelompok itu merilis video yang menampilkan sembilan pelaku pembantian di Paris, termasuk pemimpinnya Abdelhamid Abaaoud.
Media Inggris mengidentifikasi dua lokasi penting di Inggris yang berpotensi jadi sasaran serangan ISIS. Kedua lokasi itu adalah Istana Buckingham dan National Gallery di pusat Kota London.
Seorang juru bicara Istana Bukcingham, menolak menanggapi ancaman ISIS. ”Kami tidak pernah mengomentari masalah keamanan,” bunyi pernyataan juru bicara istana.
Sedangkan National Gallery di Trafalgar Square berpotensi jadi target serangan ISIS, karena lokasi itu dikunjungi banyak orang. Setiap tahunnya, lebih dari 6 juta orang berkunjung ke lokasi tersebut.
Kelompok itu, dalam propaganda terornya kembali mencatut nama Islam. Di mana, ancamann pembanatian di Inggris diklaim ISIS sebagai deklarasi perang terhadap umat Islam.
Ancaman ISIS itu muncul dalam sebuah tulisan yang diterbitkan media Timur Tengah dan Inggris. Koran Al-Naba, misalnya, menulis bahwa ISIS sudah memperingatkan agar Inggris siap untuk menghadapi serangan yang lebih parah serangan di Paris pada bulan November 2015 yang menewaskan 130 orang.
Sedangkan media Inggris, The Sunday Times semalam, menulis ancaman ISIS terhadap Inggris disertai pujian terhadap algojonya yang tewas oleh serangan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS) di Suriah, Mohammed Emwazi alis Jihadi John.
“Kata-katanya tidak akan pernah mati,” bunyi pesan kelompok ISIS mengacu pada sosok Emwazi. ”Pesannya untuk pembantaian tidak berakhir dengan darah tentara kekhalifahan yang mengirimkannya ke Prancis dengan cara khusus,” lanjut pesan ISIS. “Hal itu akan mengubah rambut anak-anak untuk menjadi putih.”
Ancaman ISIS itu muncul setelah sepekan sebelumnya, kelompok itu merilis video yang menampilkan sembilan pelaku pembantian di Paris, termasuk pemimpinnya Abdelhamid Abaaoud.
Media Inggris mengidentifikasi dua lokasi penting di Inggris yang berpotensi jadi sasaran serangan ISIS. Kedua lokasi itu adalah Istana Buckingham dan National Gallery di pusat Kota London.
Seorang juru bicara Istana Bukcingham, menolak menanggapi ancaman ISIS. ”Kami tidak pernah mengomentari masalah keamanan,” bunyi pernyataan juru bicara istana.
Sedangkan National Gallery di Trafalgar Square berpotensi jadi target serangan ISIS, karena lokasi itu dikunjungi banyak orang. Setiap tahunnya, lebih dari 6 juta orang berkunjung ke lokasi tersebut.
(mas)