Sekjen PBB: Penjajahan Israel Hampir Setengah Abad Cekik Palestina
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB; Ban Ki-moon, kembali mengutuk pendudukan atau penjajahan Israel terhadap wilayah Palestina yang sudah berjalan hampir setengah abad. Ban Ki-moon menyatakan pendudukan Israel dengan ekspansi permukiman warga Yahudi di Tepi Barat telah “mencekik” rakyat Palestina.
Ban Ki-moon berharap ada perdamaian antara Israel dan Palestina sebelum jabatannya berakhir pada akhir tahun nanti. ”Setelah hampir 50 tahun pendudukan, setelah puluhan tahun menunggu pemenuhan janji Oslo, Palestina kehilangan harapan,” kata Ban Ki-moon di hadapan komite PBB untuk Hak-hak Palestina.
”Anak-anak muda khususnya telah kehilangan harapan. Mereka marah dengan kebijakan pendudukan yang mencekik,” lanjut Ki-moon, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (28/1/2016).
Sekjen PBB tidak berhenti mengecam pendudukan Israel meski Perdana Menteri Israel; Benjamin Netanyahu, pada Selasa lalu menuduh Ban Ki-moon “mendorong teror”. Tuduhan pemimpin Israel itu mengacu pada komentar Ban Ki-moon sebelumnya yang menyatakan;”Sifat manusia untuk bereaksi terhadap pendudukan.”
Berbicara kepada komite PBB, Ban menegaskan bahwa tidak ada alasan teror. Tapi, dia juga menegaskan bahwa tindakan keras pasukan keamanan tidak akan berhasil dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Sekjen PBB menyerukan kedua pihak kembali ke perundingan. Menurutnya, satu-satunya jalan untuk solusi yang adil dan abadi adalah mengakhiri pendudukan yang dimulai Israel sejak tahun 1967. Selain itu, pembentukan negara Palestina juga solusi terbaik.
”Anda dapat mengandalkan saya untuk terus berbicara dan berbicara, untuk mendorong dan untuk mendorong, untuk melakukan semua dalam kekuasaan saya guna mencapai perdamaian Israel-Palestina yang lama ditunggu,” katanya.
Ban Ki-moon berharap ada perdamaian antara Israel dan Palestina sebelum jabatannya berakhir pada akhir tahun nanti. ”Setelah hampir 50 tahun pendudukan, setelah puluhan tahun menunggu pemenuhan janji Oslo, Palestina kehilangan harapan,” kata Ban Ki-moon di hadapan komite PBB untuk Hak-hak Palestina.
”Anak-anak muda khususnya telah kehilangan harapan. Mereka marah dengan kebijakan pendudukan yang mencekik,” lanjut Ki-moon, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (28/1/2016).
Sekjen PBB tidak berhenti mengecam pendudukan Israel meski Perdana Menteri Israel; Benjamin Netanyahu, pada Selasa lalu menuduh Ban Ki-moon “mendorong teror”. Tuduhan pemimpin Israel itu mengacu pada komentar Ban Ki-moon sebelumnya yang menyatakan;”Sifat manusia untuk bereaksi terhadap pendudukan.”
Berbicara kepada komite PBB, Ban menegaskan bahwa tidak ada alasan teror. Tapi, dia juga menegaskan bahwa tindakan keras pasukan keamanan tidak akan berhasil dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Sekjen PBB menyerukan kedua pihak kembali ke perundingan. Menurutnya, satu-satunya jalan untuk solusi yang adil dan abadi adalah mengakhiri pendudukan yang dimulai Israel sejak tahun 1967. Selain itu, pembentukan negara Palestina juga solusi terbaik.
”Anda dapat mengandalkan saya untuk terus berbicara dan berbicara, untuk mendorong dan untuk mendorong, untuk melakukan semua dalam kekuasaan saya guna mencapai perdamaian Israel-Palestina yang lama ditunggu,” katanya.
(mas)