Saudi Sebut Iran Negara Sponsor Utama Terorisme
A
A
A
RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, pihaknya tidak melihat sesuatu yang berbeda dari Iran paska kesepakatan nuklir. Menurutnya, sampai saat ini Iran masih merupakan negara sponsor terorisme di Timur Tengah.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry di Riyadh, Saudi, Jubeir mengatakan AS dan Iran adalah dua sisi mata uang yang berbeda. Keduanya memiliki perbedaan yang jelas soal terorisme.
"Tidak, saya tidak melihat ada yang sama dari AS dan Iran. Iran tetap sponsor utama di dunia terorisme," ucap Jubeir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (24/1).
Jubeir dalam kesempatan yang sama juga mengatakan bahwa AS sangat menyadari bahwa setiap kebijakan Iran sangat berbahaya bagi kawasan Timur Tengah.
"Secara keseluruhan saya pikir Amerika Serikat sangat menyadari bahaya, kerusakan dan kejahatan dari setiap kegiatan Iran. Saya tidak percaya AS berada di bawah pengaruh mengenai pendapatnya tentang pemerintah Iran," sambungnya.
Sementara itu, Kerry yang datang ke Saudi untuk turut melakukan pertemuan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) untuk membahas negosiasi damai Suriah mengatakan bahwa dirinya dan GCC menyakini bahwa negosiasi damai itu akan digelar dalam waktu dekat.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry di Riyadh, Saudi, Jubeir mengatakan AS dan Iran adalah dua sisi mata uang yang berbeda. Keduanya memiliki perbedaan yang jelas soal terorisme.
"Tidak, saya tidak melihat ada yang sama dari AS dan Iran. Iran tetap sponsor utama di dunia terorisme," ucap Jubeir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (24/1).
Jubeir dalam kesempatan yang sama juga mengatakan bahwa AS sangat menyadari bahwa setiap kebijakan Iran sangat berbahaya bagi kawasan Timur Tengah.
"Secara keseluruhan saya pikir Amerika Serikat sangat menyadari bahaya, kerusakan dan kejahatan dari setiap kegiatan Iran. Saya tidak percaya AS berada di bawah pengaruh mengenai pendapatnya tentang pemerintah Iran," sambungnya.
Sementara itu, Kerry yang datang ke Saudi untuk turut melakukan pertemuan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) untuk membahas negosiasi damai Suriah mengatakan bahwa dirinya dan GCC menyakini bahwa negosiasi damai itu akan digelar dalam waktu dekat.
(esn)