Pemberi Budak Seks dan Kelabui MI5, ISIS Puji Jihadi John
A
A
A
RAQQA - Kelompok ISIS menerbitkan obituari khusus berisi pujian terhadap algojo bengisnya, Mohammed Emwazi alias Jihadi John yang tewas oleh serangan udara di Suriah. ISIS memuji Jihadi John yang murah hati memberikan budak seks perempuan pada militan lain dan sukses mengelabui badan intelijen Inggris, MI5.
Orbituari itu muncul dalam majalah propaganda ISIS, Dabiq. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memuji Jihadi John sebagai militan terhormat, tulus, ambisius dan antusias. ISIS mengkonfirmasi bahwa pemuda 27 tahun itu tewas pada 12 November 2015 saat mobil yang dia tumpangi di Raqqa, Suriah, jadi target serangan udara.
Jihadi John lahir di Kuwait dengan nama Mohammed Emwazi. Dia saat kecil pindah ke Inggris bersama keluarganya. Pada tahun 2014, dia menjadi pemberitaan utama dengan video pemenggalan sejumlah sandera Barat, di mana dia menjadi algojo.
Di obituari, ISIS menyebutnya sebagai Abu Muharib al-Muhajir yang berasal dari timur laut Semenanjung Arab, sedangkan ibunya berasal dari Yaman.
”Berkat rahmat dan berkah dari Tuhan, bahwa Abu Muharib menggapai hadiah dari akidah dan manhaj yang benar meskipun berada di salah satu pusat kafir,” bunyi orbituari ISIS, mengacu pada Inggris negara yang pernah jadi tempat tinggal pria itu, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (21/1/2016).
“Ketulusan, ambisi dan semangatnya untuk bekerja dan demi Tuhan dia menonjol, dia tumbuh untuk dicintai dan dihormati oleh banyak orang,” lanjut orbituari itu. Pria itu pernah jadi target utama serangan Amerika Serikat (AS) dan koalisinya di Suriah setelah memenggal wartawan James Foley, Steven Sotloff dan beberapa pekerja bantuan sosial seperti David Haines, Allan Henning dan Petter Kassig.
Majalah online Dabiq juga menulis bahwa Emwazi dikenal karena “murah hati” dengan memberikan hadiah budak seks perempuan untuk militan ISIS yang belum menikah. Aksinya mengelabui MI5 sehingga bisa lari dari Inggris ke Timur Tengah juga diulas majalah ISIS itu.
Orbituari itu muncul dalam majalah propaganda ISIS, Dabiq. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memuji Jihadi John sebagai militan terhormat, tulus, ambisius dan antusias. ISIS mengkonfirmasi bahwa pemuda 27 tahun itu tewas pada 12 November 2015 saat mobil yang dia tumpangi di Raqqa, Suriah, jadi target serangan udara.
Jihadi John lahir di Kuwait dengan nama Mohammed Emwazi. Dia saat kecil pindah ke Inggris bersama keluarganya. Pada tahun 2014, dia menjadi pemberitaan utama dengan video pemenggalan sejumlah sandera Barat, di mana dia menjadi algojo.
Di obituari, ISIS menyebutnya sebagai Abu Muharib al-Muhajir yang berasal dari timur laut Semenanjung Arab, sedangkan ibunya berasal dari Yaman.
”Berkat rahmat dan berkah dari Tuhan, bahwa Abu Muharib menggapai hadiah dari akidah dan manhaj yang benar meskipun berada di salah satu pusat kafir,” bunyi orbituari ISIS, mengacu pada Inggris negara yang pernah jadi tempat tinggal pria itu, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (21/1/2016).
“Ketulusan, ambisi dan semangatnya untuk bekerja dan demi Tuhan dia menonjol, dia tumbuh untuk dicintai dan dihormati oleh banyak orang,” lanjut orbituari itu. Pria itu pernah jadi target utama serangan Amerika Serikat (AS) dan koalisinya di Suriah setelah memenggal wartawan James Foley, Steven Sotloff dan beberapa pekerja bantuan sosial seperti David Haines, Allan Henning dan Petter Kassig.
Majalah online Dabiq juga menulis bahwa Emwazi dikenal karena “murah hati” dengan memberikan hadiah budak seks perempuan untuk militan ISIS yang belum menikah. Aksinya mengelabui MI5 sehingga bisa lari dari Inggris ke Timur Tengah juga diulas majalah ISIS itu.
(mas)