Lihat 10 Pelaut AS Ditodong Senjata Iran, John Kerry Sangat Marah

Selasa, 19 Januari 2016 - 08:59 WIB
Lihat 10 Pelaut AS Ditodong Senjata Iran, John Kerry Sangat Marah
Lihat 10 Pelaut AS Ditodong Senjata Iran, John Kerry Sangat Marah
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, mengaku sangat marah dan frustasi saat melihat video 10 pelaut AS berlutut di bawah todongan senjata militer Iran. Menlu Kerry saat itu langsung mengadakan pembicaraan dengan Pemerintah Iran hingga akhirnya 10 pelaut AS dibebaskan.

Ke-10 pelaut AS itu ditangkap Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) pada 12 Januari 2016, setelah dua kapal yang mereka tumpangi memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal.

Saya sangat marah. Saya sangat, sangat frustrasi dan marah terkait (video) yang dirilis,” kata John Kerry dalam wawancara hari Senin dengan penyiar CNN.


Kerry mengatakan mengaku rekaman video itu tidak dikeluarkan oleh Pemerintah Iran secara langsung, tetapi oleh Korps Garda Revolusi Iran.Yang menentang apa yang kita lakukan,” katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/1/2016).

Namun, Kerry menolak mengungkap isi pembicaraan dengan Pemerintah Iran yang membuat 10 pelaut AS itu dibebaskan. “Cukuplah untuk mengatakan bahwa saya membuat jelas bagaimana masalah ini serius. Itu penting untuk bisa diselesaikan,” ujarnya.

(Baca: Iran Bikin 10 Pelaut AS Bertekuk Lutut, Rezim Obama Dicap Lemah)

Apa yang dialami 10 pelaut AS itu membuat Pemerintah Barack Obama dikecam para kandidat calon presiden AS dari Partai Republik, salah satunya Ted Cruz. ”Satu-satunya alasan para pelaut ditahan adalah karena kelemahan Barack Obama,” katanya, dalam pidato di Liberty University.

Kandidat calon presiden AS dari Partai Republik lainnya, Donald Trump, juga mengecam pemerintah Obama atas insiden yang dialami 10 pelaut AS. ”Orang-orang muda dengan tangan dan lutut mereka dalam posisi memohon dan preman di belakang mereka dengan senjata, dan kemudian kita berbicara seperti itu oke. Ini tidak oke. Ini kurang menghormati,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6416 seconds (0.1#10.140)