Paus: Kekerasan Bertentangan dengan Yahudi, Kristen dan Islam
A
A
A
ROMA - Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus (Francis) saat mengunjungi sinagog (tempat ibadah Yahudi) mencela kekerasan dan pembunuhan dengan mengatasnamakan Tuhan. Dia menegaskan, kekerasan bertentangan dengan semua agama, terutama tiga agama samawi, Yahudi, Kristen dan Islam.
Paus mendesak semua pihak untuk fokus pada tantangan yang keras di era modern seperti konflik, perang dan kekerasan. ”Seiring dengan masalah teologis, kita tidak boleh melupakan tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini,” kata Paus dalam pidatonya hari Minggu, seperti dikutip Russia Today, Senin (18/1/2016).
”Konflik, perang, kekerasan dan ketidakadilan membuka luka di dalam kemanusiaan dan kami memperkuat komitmen untuk perdamaian dan keadilan,” ujar Paus.
”Kekerasan oleh manusia terhadap manusia adalah bertentangan dengan agama apapun itu, dan khususnya dengan tiga agama monoteistik besar (Yahudi, Kristen, dan Islam). Hidup adalah suci, karunia Tuhan,” lanjut Paus.
”Setiap manusia sebagai makhluk Tuhan adalah saudara kita, terlepas dari asalnya atau agamanya,” sambung Paus asal Argentina itu.
Dia membahas tentang hubungan persahabatan antara umat Katolik dan Yahudi, yangmengacu pada ulang tahun ke-50 penandatanganan Deklarasi Konsili Vatikan Kedua "Nostra Aetate" yang membuka jalan dialog dengan para pemimpin agama Yahudi.
”Dari musuh dan orang asing, kita telah menjadi teman dan saudara," katanya. ”Ini adalah harapan saya bahwa kedekatan, saling pengertian dan menghormati antara dua komunitas kami terus tumbuh,” paparnya.
Paus Francis adalah paus ketiga di zaman modern yang mengunjungi sinagog. Yang pertama adalah Paus Yohanes Paulus II yang melakukan kunjungan pada tahun 1986. Kemudian Paus Benediktus XVI, yang juga mengunjungi sinagog pada tahun 2010.
Paus mendesak semua pihak untuk fokus pada tantangan yang keras di era modern seperti konflik, perang dan kekerasan. ”Seiring dengan masalah teologis, kita tidak boleh melupakan tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini,” kata Paus dalam pidatonya hari Minggu, seperti dikutip Russia Today, Senin (18/1/2016).
”Konflik, perang, kekerasan dan ketidakadilan membuka luka di dalam kemanusiaan dan kami memperkuat komitmen untuk perdamaian dan keadilan,” ujar Paus.
”Kekerasan oleh manusia terhadap manusia adalah bertentangan dengan agama apapun itu, dan khususnya dengan tiga agama monoteistik besar (Yahudi, Kristen, dan Islam). Hidup adalah suci, karunia Tuhan,” lanjut Paus.
”Setiap manusia sebagai makhluk Tuhan adalah saudara kita, terlepas dari asalnya atau agamanya,” sambung Paus asal Argentina itu.
Dia membahas tentang hubungan persahabatan antara umat Katolik dan Yahudi, yangmengacu pada ulang tahun ke-50 penandatanganan Deklarasi Konsili Vatikan Kedua "Nostra Aetate" yang membuka jalan dialog dengan para pemimpin agama Yahudi.
”Dari musuh dan orang asing, kita telah menjadi teman dan saudara," katanya. ”Ini adalah harapan saya bahwa kedekatan, saling pengertian dan menghormati antara dua komunitas kami terus tumbuh,” paparnya.
Paus Francis adalah paus ketiga di zaman modern yang mengunjungi sinagog. Yang pertama adalah Paus Yohanes Paulus II yang melakukan kunjungan pada tahun 1986. Kemudian Paus Benediktus XVI, yang juga mengunjungi sinagog pada tahun 2010.
(mas)