Korban Serangan Teroris di Burkina Faso Bertambah, 30 Tewas
A
A
A
OUAGADOUGOU - Pasukan Burkina Faso dan Prancis terus berjuang untuk merebut kembali sebuah hotel mewah, Splendid Hotel, yang diduduki oleh militan Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM).
Laporan terbaru menyatakan bahwa jumlah korban telah bertambah menjadi 30 orang. Jumlah korban bertambah setelah 10 mayat ditemukan di sebuah kafe di sebelah Splendid Hotel yang turut diserang oleh kelompok militan tersebut.
"Sepuluh mayat berada di dalam Cappucino Cafe yang bersebelahan dengan Hotel Splendid," ungkap Menteri Urusan Internal, Simon Compaore, sebagaimana dikutip dari Evening Standard, Sabtu (16/1/2016).
Sebelumnya dikabarkan jumlah korban tewas mencapai 20 orang dan 15 orang lainnya terluka. Para pelaku mengumbar tembakan dan melakukan penyanderaan terhadap para pengunjung di hotel dan restoran di pusat Kota Ouagadougou, Ibu Kota Burkina Faso.
"Untuk korban yang tewas, kami tidak memiliki angka yang pasti, tetapi ada setidaknya 20 orang tewas. Kami telah memiliki (data) setidaknya 15 (orang) terluka dengan luka tembak dan lain-lain yang mengalami cedera ketika panik saat melarikan diri,” kata Kepala Rumah Sakit Yalgado Ouedraogo, Robert Sangare.
Laporan terbaru menyatakan bahwa jumlah korban telah bertambah menjadi 30 orang. Jumlah korban bertambah setelah 10 mayat ditemukan di sebuah kafe di sebelah Splendid Hotel yang turut diserang oleh kelompok militan tersebut.
"Sepuluh mayat berada di dalam Cappucino Cafe yang bersebelahan dengan Hotel Splendid," ungkap Menteri Urusan Internal, Simon Compaore, sebagaimana dikutip dari Evening Standard, Sabtu (16/1/2016).
Sebelumnya dikabarkan jumlah korban tewas mencapai 20 orang dan 15 orang lainnya terluka. Para pelaku mengumbar tembakan dan melakukan penyanderaan terhadap para pengunjung di hotel dan restoran di pusat Kota Ouagadougou, Ibu Kota Burkina Faso.
"Untuk korban yang tewas, kami tidak memiliki angka yang pasti, tetapi ada setidaknya 20 orang tewas. Kami telah memiliki (data) setidaknya 15 (orang) terluka dengan luka tembak dan lain-lain yang mengalami cedera ketika panik saat melarikan diri,” kata Kepala Rumah Sakit Yalgado Ouedraogo, Robert Sangare.
(ian)