Teror Bom Sarinah Buat Tiga Tetangga Indonesia Waswas
A
A
A
JAKARTA - Serangan teror bom di Sarinah, Jakarta Pusat, membuat tiga negara tetangga Indonesia waswas. Malaysia, Singapura dan Filipina langsung memperketat keamanan.
Serangan di Sarinah yang menewaskan tujuh orang termasuk lima pelakunya dianggap sebagai serangan “gaya Paris”. Selain serangan bom, para pelaku juga mengumbar tembakan. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Sarinah kemarin.
Tiga negara tetangga Indonesia waswas karena menduga para militan yang beperang untuk ISIS di Timur Tengah telah mudik dan siap untuk meluncurkan serangan di dalam negeri.
Di Indonesia sendiri beberapa kota besar mulai diperketat pengamanannya. Petugas polisi telah dikerahkan di kantor-kantor diplomatik asing seperti kantor diplomatik Australia dan Amerika Serikat (AS).
Kedutaan Besar AS di Jakarta telah mengeluarkan pernyataan bahwa Kedutaan ditutup hari ini (15/1/2016) menyusul serangan teror bom di Sarinah. Namun, Kedutaan AS tetap melayani untuk urusan darurat.
”Insiden lebih lanjut mungkin terjadi. Melihat situasi keamanan, warga AS disarankan untuk menghindari Sari Pan Pacific Hotel dan Sarinah Plaza di Jalan Thamrin dan menunda perjalanan yang tidak penting di kota,” bunyi pernyataan Kedubes AS.
Di Malaysia, Kepala Polisi Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar menyatakan keamanan ditingkatkan di level tertinggi. ”Peningkatan langkah-langkah keamanan diberlakukan di tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat wisata, sementara tindakan ekstra kehati-hatian akan dilaksanakan di daerah-daerah perbatasan untuk mencegah kemungkinan penyusupan oleh unsur-unsur teroris,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip IB Times.
Singapura juga telah meningkatkan langkah-langkah keamanan menyusul pengeboman di Jakarta. Wakil Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, menuliskan pengumuman peningkatan pengamanan melalui halaman Facebook-nya.
”Di Singapura, kami mengamati perkembangan dengan keprihatinan dan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan. Semua dari kita juga dapat membantu dengan tetap waspada. Mari kita berdiri bersama, bersatu melawan ancaman keamanan yang mungkin (terjadi),” tulis dia.
Di Manila, Pemerintah Filipina meyakinkan masyarakat bahwa aparat dapat mengatasi ancaman teror menyusul serangan di Indonesia. Sekretaris Operasi dan Komunikasi Presiden, Herminio Coloma Jr, minta setiap warga waspada.
”Pemerintah menegaskan seruan Angkatan Bersenjata Filipina dan Kepolisian Republik Filipina untuk warga negara kita agar latihan meningkatkan kewaspadaan dalam mendukung upaya bersama pasukan keamanan kami untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh elemen teror,” katanya.
Serangan di Sarinah yang menewaskan tujuh orang termasuk lima pelakunya dianggap sebagai serangan “gaya Paris”. Selain serangan bom, para pelaku juga mengumbar tembakan. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Sarinah kemarin.
Tiga negara tetangga Indonesia waswas karena menduga para militan yang beperang untuk ISIS di Timur Tengah telah mudik dan siap untuk meluncurkan serangan di dalam negeri.
Di Indonesia sendiri beberapa kota besar mulai diperketat pengamanannya. Petugas polisi telah dikerahkan di kantor-kantor diplomatik asing seperti kantor diplomatik Australia dan Amerika Serikat (AS).
Kedutaan Besar AS di Jakarta telah mengeluarkan pernyataan bahwa Kedutaan ditutup hari ini (15/1/2016) menyusul serangan teror bom di Sarinah. Namun, Kedutaan AS tetap melayani untuk urusan darurat.
”Insiden lebih lanjut mungkin terjadi. Melihat situasi keamanan, warga AS disarankan untuk menghindari Sari Pan Pacific Hotel dan Sarinah Plaza di Jalan Thamrin dan menunda perjalanan yang tidak penting di kota,” bunyi pernyataan Kedubes AS.
Di Malaysia, Kepala Polisi Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar menyatakan keamanan ditingkatkan di level tertinggi. ”Peningkatan langkah-langkah keamanan diberlakukan di tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat wisata, sementara tindakan ekstra kehati-hatian akan dilaksanakan di daerah-daerah perbatasan untuk mencegah kemungkinan penyusupan oleh unsur-unsur teroris,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip IB Times.
Singapura juga telah meningkatkan langkah-langkah keamanan menyusul pengeboman di Jakarta. Wakil Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, menuliskan pengumuman peningkatan pengamanan melalui halaman Facebook-nya.
”Di Singapura, kami mengamati perkembangan dengan keprihatinan dan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan. Semua dari kita juga dapat membantu dengan tetap waspada. Mari kita berdiri bersama, bersatu melawan ancaman keamanan yang mungkin (terjadi),” tulis dia.
Di Manila, Pemerintah Filipina meyakinkan masyarakat bahwa aparat dapat mengatasi ancaman teror menyusul serangan di Indonesia. Sekretaris Operasi dan Komunikasi Presiden, Herminio Coloma Jr, minta setiap warga waspada.
”Pemerintah menegaskan seruan Angkatan Bersenjata Filipina dan Kepolisian Republik Filipina untuk warga negara kita agar latihan meningkatkan kewaspadaan dalam mendukung upaya bersama pasukan keamanan kami untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh elemen teror,” katanya.
(mas)