Dubes RI di Argentina Dicap Kasar, Ini Reaksi Menlu Retno
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, bereaksi soal aduan tentang sikap Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Argentina, Jonny Sinaga, yang dianggap kasar. Menlu memastikan aduan itu sudah ditangani sesuai prosedur.
”Begini ya, kita kan ada mekanisme internal, jadi kita harus mengikuti semua prosedur yang harus kita lakukan,” kata Menlu Retno di Jakarta, pada Selasa (12/1/2016).
Sebelumnya, ada sejumlah diplomat di Kedubes RI di Argentina yang mengadukan Dubes Jonny Sinaga soal kepemimpinannya yang buruk. Jonny dalam laporan aduan itu disebut kerap bersikap kasar dan melontarkan makian yang tidak pantas terhadap para stafnya.
”Ada tahapan. Kalau tidak mengikuti tahapan yang ada justru kita bisa salah. Semua tahapan mekanisme internal itu kita lakukan,” lanjut Menlu perempuan pertama Indonesia itu.
Retno menolak penanganan aduan tentang perilaku Dubes Jonny Sinaga dianggap lamban, karena yang bersangkutan merupakan diplomat senior. Retno memastikan bahwa senioritas diplomat tidak akan kaitannya dengan penanganan masalah tersebut.
”Tidak ada sama sekali. Karena mekanisme internal di Kemlu jalan penuh dan kita sangat objektif terhadap semuanya,” ujar Retno.
”Begini ya, kita kan ada mekanisme internal, jadi kita harus mengikuti semua prosedur yang harus kita lakukan,” kata Menlu Retno di Jakarta, pada Selasa (12/1/2016).
Sebelumnya, ada sejumlah diplomat di Kedubes RI di Argentina yang mengadukan Dubes Jonny Sinaga soal kepemimpinannya yang buruk. Jonny dalam laporan aduan itu disebut kerap bersikap kasar dan melontarkan makian yang tidak pantas terhadap para stafnya.
”Ada tahapan. Kalau tidak mengikuti tahapan yang ada justru kita bisa salah. Semua tahapan mekanisme internal itu kita lakukan,” lanjut Menlu perempuan pertama Indonesia itu.
Retno menolak penanganan aduan tentang perilaku Dubes Jonny Sinaga dianggap lamban, karena yang bersangkutan merupakan diplomat senior. Retno memastikan bahwa senioritas diplomat tidak akan kaitannya dengan penanganan masalah tersebut.
”Tidak ada sama sekali. Karena mekanisme internal di Kemlu jalan penuh dan kita sangat objektif terhadap semuanya,” ujar Retno.
(mas)