Serangan Seks di Cologne Sudah Direncanakan
A
A
A
COLOGNE - Serangan seks yang terjadi di kota Cologne, Jerman pada malam pergantian tahun bukanlah sebuah hal yang dilakukan secara spontan. Menurut Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas, serangan itu sudah direncanakan sebelumnya.
Namun, Maas dalam sebuah wawancara dengan media setempat menuturkan, pihaknya sampai saat ini masih mencari informasi dimana dan apa latar belakang dari para pelaku melakukan serangan seks yang memakan korban ratusan wanita di Cologne itu.
"Tidak ada yang bisa memberitahu saya bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak diesepakati atau direncanakan sebelumnya. Kami perlu untuk segera mengungkap bagaimana kejahatan keji itu direncanakan," kata Maas, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (10/12).
Kepolisian Cologne sejauh ini menerima 170 aduan, termasuk 117 yang bersifat serangan seksual dan dua pemerkosaan. Dua orang, berusia 16 dan 23 tahun yang diidentifikasi sebagai warga Afrika Utara, telah ditangkap atas tuduhan melakukan penyerangan seksual.
Sebagai buntut dari serangan seks tersebut, ratusan hingga ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes tindakan keji itu. Aksi demonstrasi ini dilakukan di stasiun kereta api Cologne yang menjadi lokasi serangan seks massal itu terjadi, dan mereka menuntut Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk mundur.
Merkel memang menjadi orang yang paling disalahkan atas terjadinya insiden itu. Kebijakan Merkel yang sangat longgar terhadap imigran dinilai sebagai salah satu faktor penyebab kejahatan itu terjadi.
Namun, Maas dalam sebuah wawancara dengan media setempat menuturkan, pihaknya sampai saat ini masih mencari informasi dimana dan apa latar belakang dari para pelaku melakukan serangan seks yang memakan korban ratusan wanita di Cologne itu.
"Tidak ada yang bisa memberitahu saya bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak diesepakati atau direncanakan sebelumnya. Kami perlu untuk segera mengungkap bagaimana kejahatan keji itu direncanakan," kata Maas, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (10/12).
Kepolisian Cologne sejauh ini menerima 170 aduan, termasuk 117 yang bersifat serangan seksual dan dua pemerkosaan. Dua orang, berusia 16 dan 23 tahun yang diidentifikasi sebagai warga Afrika Utara, telah ditangkap atas tuduhan melakukan penyerangan seksual.
Sebagai buntut dari serangan seks tersebut, ratusan hingga ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes tindakan keji itu. Aksi demonstrasi ini dilakukan di stasiun kereta api Cologne yang menjadi lokasi serangan seks massal itu terjadi, dan mereka menuntut Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk mundur.
Merkel memang menjadi orang yang paling disalahkan atas terjadinya insiden itu. Kebijakan Merkel yang sangat longgar terhadap imigran dinilai sebagai salah satu faktor penyebab kejahatan itu terjadi.