Tak Mau Seperti Nasib Saddam dan Gaddafi, Korut Bela Nuklirnya
A
A
A
PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) bertekad mempertahankan senjata nuklirnya karena tidak ingin seperti nasib rezim Saddam Hussein di Irak dan rezim Muammar Gaddafi di Libya. Mereka digulingkan Amerika Serikat (AS) dan NATO ketika berhenti mengejar ambisi senjata nuklirnya.
Alasan Pemerintah Korut yang dipimpin Kim Jong-un itu diterbitkan kantor berita KCNA. Korut beberapa hari lalu mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen. Jika klaim itu benar, artinya Korut sudah melakukan uji coba senjata nuklir untuk keempat kalinya.
”Sejarah membuktikan bahwa pertahanan nuklir yang kuat berfungsi sebagai pedang berharga terkuat untuk agresi yang frustasi,” tulis KCNA. Korut menyatakan uji coba senjata nuklir beberapa hari lalu hanya miniatur bom hidrogen. Tapi, para ahli meragukan klaim Korut.
”Rezim Saddam Hussein di Irak dan rezim GadDafi di Libya tidak bisa lepas dari nasib kehancuran setelah kehilangan dasar mereka untuk pengembangan nuklir dan menyerah pada program nuklirnya sendiri,” lanjut laporan KCNA, Sabtu (9/1/2016).
Media Pemerintah Korut itu menambahkan bahwa meminta Pyongyang untuk menyerahkan senjata nuklirnya adalah hal yang sia-sia. Rakyat Korut, lanjut KCNA, bangga negaranya memiliki bom hidrogen.
Laporan itu muncul setelah stasiun Korean Central TV merilis rekaman video uji coba rudal balistik dari kapal selam Korut. Uji coba penembakan rudal balistik yang diklaim berhasil itu diduga dilakukan pada bulan Desember 2015 lalu.
Alasan Pemerintah Korut yang dipimpin Kim Jong-un itu diterbitkan kantor berita KCNA. Korut beberapa hari lalu mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen. Jika klaim itu benar, artinya Korut sudah melakukan uji coba senjata nuklir untuk keempat kalinya.
”Sejarah membuktikan bahwa pertahanan nuklir yang kuat berfungsi sebagai pedang berharga terkuat untuk agresi yang frustasi,” tulis KCNA. Korut menyatakan uji coba senjata nuklir beberapa hari lalu hanya miniatur bom hidrogen. Tapi, para ahli meragukan klaim Korut.
”Rezim Saddam Hussein di Irak dan rezim GadDafi di Libya tidak bisa lepas dari nasib kehancuran setelah kehilangan dasar mereka untuk pengembangan nuklir dan menyerah pada program nuklirnya sendiri,” lanjut laporan KCNA, Sabtu (9/1/2016).
Media Pemerintah Korut itu menambahkan bahwa meminta Pyongyang untuk menyerahkan senjata nuklirnya adalah hal yang sia-sia. Rakyat Korut, lanjut KCNA, bangga negaranya memiliki bom hidrogen.
Laporan itu muncul setelah stasiun Korean Central TV merilis rekaman video uji coba rudal balistik dari kapal selam Korut. Uji coba penembakan rudal balistik yang diklaim berhasil itu diduga dilakukan pada bulan Desember 2015 lalu.
(mas)