Serangan Udara Rusia Tewaskan Lebih dari 2.300 Orang
A
A
A
LONDON - Kelompok pemantau HAM yang memantau konflik di Suriah, Observatorium HAM untuk Suriah menyatakan, serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan lebih dari 2.300 orang, dimana sepertiga dari mereka adalah rakyat sipil.
Menurut kelompok pemantau HAM yang berbasis di London itu, serangan udara Moskow sejauh ini telah menewaskan 2.371 orang. Dari jumlah tersebut, 792 warga sipil dimana 180 diantaranya adalah anak-anak telah menjadi korban serangan Rusia.
"Serangan tersebut membunuh 655 anggota ISIS, dimana Rusia mengatakan menargetkannya bersama dengan kelompok teroris lainnya," begitu kata Observatorium seperti dikutip dari laman The Guardian, Rabu (30/12/2015).
Serangan yang dimulai sejak akhir September lalu itu juga menewaskan 924 anggota pasukan oposisi, mulai dari pemberontak yang didukung Amerika Serikat (AS) hingga anggota organisasi afiliasi Al-Qaeda yaitu Front al-Nusra.
Sebelumnya, pekan lalu, Amnesty Internasional (AI) mengatakan bahwa serangan udara Rusia telah menewaskan ratusan warga sipil. Sedangkan jika dihitung sejak konflik Suriah mulai meletus pada Maret 2011, lebih dari 250 ribu orang telah tewas.
Menurut kelompok pemantau HAM yang berbasis di London itu, serangan udara Moskow sejauh ini telah menewaskan 2.371 orang. Dari jumlah tersebut, 792 warga sipil dimana 180 diantaranya adalah anak-anak telah menjadi korban serangan Rusia.
"Serangan tersebut membunuh 655 anggota ISIS, dimana Rusia mengatakan menargetkannya bersama dengan kelompok teroris lainnya," begitu kata Observatorium seperti dikutip dari laman The Guardian, Rabu (30/12/2015).
Serangan yang dimulai sejak akhir September lalu itu juga menewaskan 924 anggota pasukan oposisi, mulai dari pemberontak yang didukung Amerika Serikat (AS) hingga anggota organisasi afiliasi Al-Qaeda yaitu Front al-Nusra.
Sebelumnya, pekan lalu, Amnesty Internasional (AI) mengatakan bahwa serangan udara Rusia telah menewaskan ratusan warga sipil. Sedangkan jika dihitung sejak konflik Suriah mulai meletus pada Maret 2011, lebih dari 250 ribu orang telah tewas.
(ian)