Turki Bersikukuh Minta Israel Cabut Blokade Gaza
A
A
A
ANKARA - Juru bicara kepresidenan Turki menegaskan tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel kecuali negara Zionis itu mencabut blokade atas Gaza dan membayar kompensasi kematian 10 aktivis Turki pada tahun 2010.
"Hubungan Turki dengan Israel tidak akan normal sampai Israel menyadari tiga kondisi yang kami ajukan. Kami tidak akan menyerah pada hal ini," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/12/2015).
Untuk menormalisasi hubungan, Turki menuntut tiga hal kepada Israel, yaitu menuntut Israel untuk meminta maaf atas pembunuhan di Mavi Marmara dan kompensasi untuk keluarga. Turki juga meminta Israel untuk mengakhiri blokade Jalur Gaza, yang menjadi tuntutan paling mencuat dalam proses normalisasi hubungan ke dua negara.
"Turki akan terus memainkan perannya sampai solusi dua negara tercapai, dan orang-orang Palestina memiliki negara mereka sendiri. Tidak mungkin ada perdamaian permanen di wilayah tersebut sampai masalah Palestina diselesaikan," kata Kalin.
Saat dimintai tanggapan terhadap tuntutan Ankara, seorang pejabat Israel menolak berkomentar. "Kami tidak akan melakukan negosiasi melalui media," tegasnya.
"Hubungan Turki dengan Israel tidak akan normal sampai Israel menyadari tiga kondisi yang kami ajukan. Kami tidak akan menyerah pada hal ini," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/12/2015).
Untuk menormalisasi hubungan, Turki menuntut tiga hal kepada Israel, yaitu menuntut Israel untuk meminta maaf atas pembunuhan di Mavi Marmara dan kompensasi untuk keluarga. Turki juga meminta Israel untuk mengakhiri blokade Jalur Gaza, yang menjadi tuntutan paling mencuat dalam proses normalisasi hubungan ke dua negara.
"Turki akan terus memainkan perannya sampai solusi dua negara tercapai, dan orang-orang Palestina memiliki negara mereka sendiri. Tidak mungkin ada perdamaian permanen di wilayah tersebut sampai masalah Palestina diselesaikan," kata Kalin.
Saat dimintai tanggapan terhadap tuntutan Ankara, seorang pejabat Israel menolak berkomentar. "Kami tidak akan melakukan negosiasi melalui media," tegasnya.
(ian)