Dikritik Erdogan, Perwakilan Israel Walk Out dari Sidang Umum PBB
loading...
A
A
A
NEW YORK - Perwakilan Israel di PBB dilaporkan memutuskan walk out dari ruang sidang saat Presiden Turki , Tayyip Erdogan menyampaikan pidatonya. Erdogan dalam pidatonya melemparkan kritikan keras terhadap Israel.
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan pergi saat Erdogan mengecam kebijakan penindasan, kekerasan dan intimidasi Israel terhadap Palestina dalam pidato yang ditayangkan saat Sidang Majelis Umum PBB. (Baca juga: Erdogan: Musuh-musuh Berupaya Cegah Turki Tumbuh, Picu Krisis Internal )
Erdogan, dalam pidatonya menyebut Israel sebagai tangan kotor yang telah menodai Yerusalem. "Tangan kotor yang mencapai privasi Yerusalem, tempat-tempat suci tiga agama besar hidup berdampingan, terus meningkatkan keberaniannya," kata Erdogan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (23/9/2020).
"Rakyat Palestina telah menentang kebijakan penindasan, kekerasan, dan intimidasi Israel selama lebih dari setengah abad. Atas penolakan dokumen penaklukan, yang coba diberlakukan pada Palestina dengan nama 'Kesepakatan Abad Ini', Israel kali ini mempercepat upayanya untuk memiliki jalur dalam dengan bantuan kolaboratornya," sambungnya.
Dia menekankan bahwa Turki tidak akan mendukung rencana apa pun yang tidak disetujui oleh rakyat Palestina. Dia lalu mengatakan bahwa partisipasi beberapa negara di kawasan dalam permainan ini tidak berarti apa-apa selain melayani upaya Israel untuk mengikis parameter dasar internasional.
"Negara-negara itu telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi PBB dan hukum internasional, hanya membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," tukasnya. ( Baca juga: Israel Disebut Rusak 100.000 Unit Tes Swab COVID-19 untuk Warga Palestina )
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan pergi saat Erdogan mengecam kebijakan penindasan, kekerasan dan intimidasi Israel terhadap Palestina dalam pidato yang ditayangkan saat Sidang Majelis Umum PBB. (Baca juga: Erdogan: Musuh-musuh Berupaya Cegah Turki Tumbuh, Picu Krisis Internal )
Erdogan, dalam pidatonya menyebut Israel sebagai tangan kotor yang telah menodai Yerusalem. "Tangan kotor yang mencapai privasi Yerusalem, tempat-tempat suci tiga agama besar hidup berdampingan, terus meningkatkan keberaniannya," kata Erdogan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (23/9/2020).
"Rakyat Palestina telah menentang kebijakan penindasan, kekerasan, dan intimidasi Israel selama lebih dari setengah abad. Atas penolakan dokumen penaklukan, yang coba diberlakukan pada Palestina dengan nama 'Kesepakatan Abad Ini', Israel kali ini mempercepat upayanya untuk memiliki jalur dalam dengan bantuan kolaboratornya," sambungnya.
Dia menekankan bahwa Turki tidak akan mendukung rencana apa pun yang tidak disetujui oleh rakyat Palestina. Dia lalu mengatakan bahwa partisipasi beberapa negara di kawasan dalam permainan ini tidak berarti apa-apa selain melayani upaya Israel untuk mengikis parameter dasar internasional.
"Negara-negara itu telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi PBB dan hukum internasional, hanya membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," tukasnya. ( Baca juga: Israel Disebut Rusak 100.000 Unit Tes Swab COVID-19 untuk Warga Palestina )
(esn)