Todenhofer: Hanya Israel Negara yang Ditakuti ISIS

Selasa, 29 Desember 2015 - 11:48 WIB
Todenhofer: Hanya Israel...
Todenhofer: Hanya Israel Negara yang Ditakuti ISIS
A A A
BERLIN - Jurgen Todenhofer, wartawan pertama yang berhasil masuk ke wilayah “khilafah” ISIS di Suriah dan pulang ke Jerman dengan selamat mengungkapkan bahwa hanya Israel negara yang paling ditakuti ISIS.

Pernyataan wartawan Jerman ini menguatkan spekulasi, mengapa ISIS sampai saat ini tidak pernah menyerang Israel. Menurut wartawan berusia 75 tahun yang sukses menyusup ini, seorang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Daesh di Suriah mengatakan kepadanya bahwa Israel adalah satu-satunya bangsa yang diwaspadai.

Todenhofer menghabiskan 10 hari di wilayah “khilafah” ISIS Suriah pada 2014.”Mereka pikir mereka dapat mengalahkan Amerika Serikat dan pasukan darat Inggris, yang mereka sebut tidak memiliki pengalaman dalam perang gerilya kota atau mengatasi strategi teroris,” kata Todenhofer.

Tapi mereka tahu orang-orang Israel yang sangat sulit dilawan gerilyawan dan teroris,” lanjut Todenhöfer. ”Mereka tidak takut Inggris dan Amerika, mereka takut Israel dan mengatakan kepada saya tentara Israel adalah bahaya nyata.”

Komentar Jurgen Todenhofer yang dikutip Daily Mirror itu muncul beberapa hari setelah pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi, mengancam akan menyerang Israel dan Arab Saudi. Kemarin, Grand Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdulaziz Al-Sheikh, mengatakan, ancaman ISIS akan menyerang Israel bohong, karena ISIS bagian dari tentara Israel.

Kelompok ISIS telah mengalami sejumlah kemunduran baru-baru ini. Kemarin, pasukan Pemerintah Irak merayakan kemenangan besar setelah merebut kembali Kota Ramadi dari pendudukan ISIS.

Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, menyebut ISIS mengalami kerugian signifikan. “Teroris barbar ini telah kehilangan 30 persen dari wilayah yang pernah mereka duduki di Irak,” kata Hammond.

Mereka telah diusir dari kota oleh pasukan Irak, dengan dukungan dari Inggris dan koalisi global,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)