Iran Ajak China Bergabung dalam Perang Melawan ISIS
Kamis, 24 Desember 2015 - 22:08 WIB

Iran Ajak China Bergabung dalam Perang Melawan ISIS
A
A
A
TEHERAN - Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaei mengatakan, China harus memainkan perang yang efektif dalam memerangi kelompok teroris Negara Islam Irak Suriah atau ISIS.
"China secara signifikan dapat membantu perdamaian dan stabilitas regional dengan menjadi lebih aktif dalam memerangi ISIS," kata Rezaei setelah bertemu dengan anggota delegasi China di Teheran seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/12/2015).
Rezaei mengatakan, jika China memainkan peran yang lebih signifikan dalam memerangi ISIS maka Iran dapat melawan ekstrimisme Islam di Asia Tengah melalui kegiatan budaya dan interaksi dengan komunitas Muslim China.
China sebelumnya telah menyerukan koordinasi internasional setelah serangan di Mali, Paris, dan insiden Su-24 Rusia yang ditembak jatuh Turki. Namun China menegaskan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik di Suriah.
Namun bulan lalu, China langsung bersikap waspada dan menyatakan mereka membutuhkan kerjasama global yang lebih erat untuk menghadapi ISIS. China melakukan hal itu setelah kelompok teroris itu merilis lagu nasyid dalam bahasa mandarin untuk merekrut anggota.
"China secara signifikan dapat membantu perdamaian dan stabilitas regional dengan menjadi lebih aktif dalam memerangi ISIS," kata Rezaei setelah bertemu dengan anggota delegasi China di Teheran seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/12/2015).
Rezaei mengatakan, jika China memainkan peran yang lebih signifikan dalam memerangi ISIS maka Iran dapat melawan ekstrimisme Islam di Asia Tengah melalui kegiatan budaya dan interaksi dengan komunitas Muslim China.
China sebelumnya telah menyerukan koordinasi internasional setelah serangan di Mali, Paris, dan insiden Su-24 Rusia yang ditembak jatuh Turki. Namun China menegaskan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik di Suriah.
Namun bulan lalu, China langsung bersikap waspada dan menyatakan mereka membutuhkan kerjasama global yang lebih erat untuk menghadapi ISIS. China melakukan hal itu setelah kelompok teroris itu merilis lagu nasyid dalam bahasa mandarin untuk merekrut anggota.
(ian)