Prancis Tetap Ngotot Assad Mundur
A
A
A
NEW YORK - Pemerintah Prancis tetap ngotot bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur dari posisisnya saat ini. Itu terlihat dari pernyataan terbaru yang dilontarkan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius.
Fabius, yang berbicara di Dewan Keamanan (DK) PBB menyatakan harus ada jaminan bahwa Assad akan mundur dari jabatannya. Pernyataan itu terlontar tidak lama setelah DK PBB menyetujui resolusi mengenai penyelesaian konflik di Suriah.
"Harus ada kepastian dan garansi mengenai mundurnya Bashar al-Assad," ucap diplomat senior Prancis tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (19/12).
Resolusi DK PBB soal Suriah memang baru saja disepakati semalam. Resolusi itu menyerukan gencatan senjata dan perundingan damai di Suriah, yang rencananya akan dimulai pada awal Januari.
Namun, dalam resolusi itu tidak disebutkan mengenai masa depan Assad. Apakah dia akan terlibat dalam pemerintahan transisi dan terus menjabat sebagai Presiden hingga pemilu mendatang, atau dia harus mundur dari jabatannya saat ini.
Fabius, yang berbicara di Dewan Keamanan (DK) PBB menyatakan harus ada jaminan bahwa Assad akan mundur dari jabatannya. Pernyataan itu terlontar tidak lama setelah DK PBB menyetujui resolusi mengenai penyelesaian konflik di Suriah.
"Harus ada kepastian dan garansi mengenai mundurnya Bashar al-Assad," ucap diplomat senior Prancis tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (19/12).
Resolusi DK PBB soal Suriah memang baru saja disepakati semalam. Resolusi itu menyerukan gencatan senjata dan perundingan damai di Suriah, yang rencananya akan dimulai pada awal Januari.
Namun, dalam resolusi itu tidak disebutkan mengenai masa depan Assad. Apakah dia akan terlibat dalam pemerintahan transisi dan terus menjabat sebagai Presiden hingga pemilu mendatang, atau dia harus mundur dari jabatannya saat ini.
(esn)