AS Bantah Pertahanan Udara Rusia Hambat Perang Melawan ISIS
A
A
A
BAGHDAD - Komandan operasi militer Amerika Serikat (AS), Kolonel Steve Warren membantah laporan yang menyatakan penempatan sistem pertahan udara Rusia di Suriah telah menghambat operasi udara koalisi pimpinan AS. (Baca juga: S-300 dan S-400 Rusia Bikin Ciut Nyali AS)
"Kami secara terbuka telah membahas kehadiran kedua sistem pertahanan udara Rusia di Suriah, tapi saya dapat memberitahu Anda belum ada gangguan yang signifikan untuk operasi kami. Kami terus melakukan serangan di barat laut Suriah," tegas Warren seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (19/12/2015).
Sejumlah media melaporkan bahwa rudal Rusia telah melacak keberadaan pesawat-pesawat tempur milik koalisi dengan radar. Terkait laporan tersebut, Warren dengan tegas membantahnya.
"Kami terus melakukan penerbangan, baik dengan awak maupun dengan pesawat tanpa awak. Kami terus menyerang di daerah-daerah yang sudah kami targetkan. Sederhana melakukan hal itu," kata Warren.
Bulan lalu, Washington menyatakan keprihatinannya setelah Rusia mengerahkan sistem rudal S-400 yang canggih ke Latakia dibarat laut Suriah. Langkah itu diambil setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di sepanjang perbatasan Suriah.
"Kami secara terbuka telah membahas kehadiran kedua sistem pertahanan udara Rusia di Suriah, tapi saya dapat memberitahu Anda belum ada gangguan yang signifikan untuk operasi kami. Kami terus melakukan serangan di barat laut Suriah," tegas Warren seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (19/12/2015).
Sejumlah media melaporkan bahwa rudal Rusia telah melacak keberadaan pesawat-pesawat tempur milik koalisi dengan radar. Terkait laporan tersebut, Warren dengan tegas membantahnya.
"Kami terus melakukan penerbangan, baik dengan awak maupun dengan pesawat tanpa awak. Kami terus menyerang di daerah-daerah yang sudah kami targetkan. Sederhana melakukan hal itu," kata Warren.
Bulan lalu, Washington menyatakan keprihatinannya setelah Rusia mengerahkan sistem rudal S-400 yang canggih ke Latakia dibarat laut Suriah. Langkah itu diambil setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di sepanjang perbatasan Suriah.
(ian)